09 April 2025

Get In Touch

Spanyol Percepat Masa Isolasi Jadi 7 Hari

Sejumlah warga berswafoto di sebuah jalan yang didekorasi dengan lampu-lampu hias untuk menyemarakkan Natal di Madrid, ibu kota Spanyol, Sabtu (28/11/2020) -Ant
Sejumlah warga berswafoto di sebuah jalan yang didekorasi dengan lampu-lampu hias untuk menyemarakkan Natal di Madrid, ibu kota Spanyol, Sabtu (28/11/2020) -Ant

MADRID (Lenteraoday) -Otoritas Spanyol kemarin (Rabu, 29/12/2021) mengumumkan percepat masa isolasi Covid-19 dari 10 menjadi 7 hari, kata Kementerian Kesehatan, bahkan saat infeksi baru mencapai rekor tertinggi.

Keputusan Spanyol, yang diambil secara bulat antara Menteri Kesehatan Carolina Darias dan kepala dinas kesehatan regional, mengikuti langkah serupa seperti yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris.

Minimnya staf lantaran masa isolasi yang lama menimbulkan gangguan di sejumlah industri meski banyak di antara orang-orang yang terinfeksi Covid-19 tidak bergejala.

Studi awal menunjukkan bahwa varian Omicron yang menyebar dengan cepat tampaknya menyebabkan gejala yang lebih ringan pada penerima vaksin lengkap Covid-19.

Selain itu, kementerian juga mempersingkat karantina wajib bagi kontak erat pasien Covid-19 menjadi tujuh hari.

Tingkat infeksi nasional selama 14 hari lagi-lagi mencapai rekor, yakni 1.360 kasus per 100.000 orang pada Selasa.

Angka itu naik dari 1.206 kasus pada hari sebelumnya sekaligus menandai lonjakan lima kali lipat sejak awal Desember.

Sementara itu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyatakan bahwa warganya akan dapat merayakan Natal bersama.

Dengan hampir 80 persen populasinya sudah divaksin dan program booster semakin cepat, Spanyol sebagian besar terhindar dari gelombang infeksi yang merajalela hingga menyebabkan beberapa negara Eropa utara memperketat pembatasan di musim gugur.

Tapi kedatangan Omicron telah membuat angka infeksi meroket, dengan rekor hampir 50.000 infeksi baru tercatat pada Selasa (21/12/2021), meskipun jumlah pasien di rumah sakit dan kasus perawatan intensif tetap cukup rendah dibandingkan dengan gelombang Covid-19 sebelumnya.

"Jangan khawatir, keluarga akan bisa merayakan Natal," kata Perdana Menteri Pedro Sanchez kepada parlemen. "Spanyol telah melawan, tidak menyerah dan bergerak maju."

Omicron menyumbang sekitar 47 persen dari total infeksi Spanyol, menurut data yang dirilis pada Selasa, melonjak dari hanya tiga persen minggu sebelumnya.

Sanchez mengadakan pertemuan dengan para pemimpin regional, yang bertanggung jawab atas kebijakan kesehatan mereka sendiri di bawah sistem administrasi Spanyol yang sangat terdesentralisasi, dalam upaya menetapkan pendekatan terkoordinasi untuk mengatasi lonjakan tersebut.

Namun, perbedaan politik yang mencolok di antara mereka membuat kesepakatan pada tingkat nasional sulit dicapai, kecuali bahwa sebagian besar pembatasan paling mendasar kemungkinan tidak akan diberlakukan. 

Di Catalunya, wilayah tempat jumlah pasien yang mengalami perawatan intensif tercatat dua kali lipat dari rata-rata nasional yang sebesar 30 persen, pemerintahan sayap kiri memerintahkan penutupan kelab malam dan menetapkan batasan kelompok.

Pemerintah Catalunya juga meminta persetujuan pengadilan untuk dapat menerapkan jam malam --langkah paling ketat yang bisa dilakukan tanpa ada pemberlakuan keadaan darurat nasional.

Sebaliknya, pemimpin Madrid, Isabel Diaz Ayuso, yang menang telak dalam pemilihan umum musim semi setelah menjanjikan pembatasan-pembatasan ringan, telah berjanji untuk tetap membuka sektor perhotelan apa pun yang terjadi (*)

Sumkber: Antara

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.