10 April 2025

Get In Touch

Melihat Tingkah ‘Pasukan’ Kucing di Istanbul

Melihat Tingkah ‘Pasukan’ Kucing di Istanbul

Seorang wanita sedang tidur di lantai 4 sebuah apartemen yang terletak di lingkungan Guzelyali, distrik Cukurova, Propinsi Adana, Turki bagian selatan. Canan S dibangunkan seekor kucing dengan cara menarik-narik rambutnya.

Tatkala Canan S (48) terbangun, betapa sangat terkejut dia. Sekitar kamar tidurnya tersulut api. Menyadari tempat tinggalnya mulai terbakar, wanita itu segera meninggalkan gedung. Kucing kesayangannya, yang bernama "Efe" dia bawa serta.

Kobaran api dengan cepat ditangani, setelah petugas pemadam kebakaran dikirim ke tempat kejadian. Tak ada korban jiwa. Wanita dan kucingnya dilaporkan dalam kondisi baik. Seorang wanita Turki telah lolos dari maut berkat kucing kesayangannya.

Kucing memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga Turki. Bila berjalan-jalan di Kota Istanbul, Turki, para turis acapkali melihat kucing liar. Berkeliaran di setiap sudut kota. Melintas di lobi gedung kantor, atau ketika sedang tidur di salah satu kursi di bar.

Para pemilik toko dan penduduk sekitar sudah hafal betul kelakuan si kucing, bahkan nama-nama dari kucing yang kerap berkeliaran di lingkungan mereka.

Terkadang, mereka mengajak "ngobrol" hewan menggemaskan itu, layaknya berbincang dan bersenda gurau dengan seseorang.

Para pecinta kucing di Istanbul rela membelikan kandang untuk kucing-kucing liar tersebut, agar nantinya binatang karnivora ini bisa menghangatkan diri.

Biasanya, mereka memanfaatkan diskon di pets shop atau toko hewan peliharaan selama musim dingin menyelimuti ibu kota Turki itu.

Beberapa orang bahkan sering membawa kucing-kucing itu ke dalam rumah pada malam-malam bersuhu beku.

"Kalau soal kucing, uang tidak jadi masalah untuk beberapa orang," kata seorang karyawan toko hewan peliharaan.

"Mereka akan mengambil kucing yang kakinya patah, yang buta, atau yang punya masalah pencernaan dan membawa ke klinik. Ketika kucing-kucing itu sudah sembuh, mereka akan melepasnya kembali ke jalanan," imbuhnya.

Pada waktu saya berkunjung ke Museum Hagia Sophia, seekor kucing berada di dekat mimbar masjid peninggalan Kesultanan Ottoman. Turis dari Jepang dan China saling berebut, memotret kucing jenis "Persian" itu.

Kemesraan penduduk Istanbul pada kucing telah dikenal sejak jaman dulu. Mereka terbiasa merawat satwa liar bak binatang kesayangan sendiri.

Tetapi bagi orang yang mengenal Istanbul. Cinta dan penghormatan yang diperlihatkan penduduk kota ini terhadap kucing, bukanlah merupakan sebuah kejutan.

Andaikata diselenggarakan sebuah kontes menentukan ibukota dunia bagi kucing. Maka, Istanbul tentu dapat menjadi pesaing utama gelar tersebut.

Hampir di semua gang dan sudut jalan terdapat beberapa kucing dan hampir seluruhnya dirawat dengan baik.

"Jika tidak ada kucing, Istanbul kehilangan jiwanya," tutur penduduk local (Arifin BH, Pemimpin Redaksi Lentera Today).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.