
KEDIRI (Lenteratoday) - Program Pemkot Kediri untuk Produk UMKM Asli dari Kota Kediri (Pusaka) dengan menggandeng toko retail modern menjadi solusi macetnya penjualan produk-produk UMKM selama penndemi, terbukti berhasil menaikkan pendapatan mereka. Program yang di-launching secara resmi Mei 2021 oleh Walikota Abdullah Abu Bakar ini merupakan strategi branding untuk merepresentasikan produk UMKM Kota Kediri yang unggul dan berdaya saing.
Kini beragam merk UMKM lokal telah menghiasi etalase khusus Pusaka di toko modern kemitraan maupun pameran di berbagai even. Berkat upaya tersebut para pelaku UMKM tetap dapat menjalankan usahanya di tengah terpaan pandemi Covid-19 dengan memasarkan produknya di swalayan kemitraan yang tetap buka meski dalam situasi pandemi.
Budi Handayani, pemilik usaha Sambel Pecel Mbak Ti menyampaikan terima kasihnya kepada Pemkot Kediri atas dukungannya dalam menggerakkan roda bisnis meski situasi serba terbatas. "Alhamdulillah setelah mengikuti program Pusaka omset penjualan saya naik sekitar 20 persen. Ini kan kondisi yang bisa dibilang cukup sulit bagi masyarakat luas, banyak yang merasakan dampak daripada pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.
“Jadi sebenarnya bisa mempertahankan usaha saja sudah cukup, apalagi omset Saya bisa dikatakan naik setelah ikut Pusaka. Jadi Saya sangat senang dan bersyukur,” imbuh Budi. Kenaikan cuan (pendapatan) yang dirasakan Budi tidak melulu karena produknya telah tersedia di berbagai swalayan, akan tetapi ada strategi marketing.
Menurutnya, melalui realisasi program ini ia merasa sangat terbantu dalam hal branding. “Produk saya kan sudah ada di Indomaret, itu jadi saya gunakan sebagai konten promosi. Jadi masyarakat lebih banyak yang kenal dan tertarik karena sudah masuk di Indomaret,” terangnya.
Melalui keikutsertaannya dalam program Pusaka, Budi merasa kebanjiran pelanggan baru yang datang dari luar kota, seperti: Jombang, Nganjuk, dan Tulungagung. Diharapkan melalui program ini produk-produk UMKM lokal dapat menguasai pangsa pasar.
"Intinya, semoga ke depan Pemkot Kediri akan terus membantu kami, pelaku UMKM ini, mengembangkan usaha kami, utamanya dalam hal penjualan. Karena kebanyakan teman-teman UMKM ini banyak terkendala dalam hal penjualan produknya. Padahal kualitas produk mereka sangat bagus,” tandasnya.
Selain Budi Handayani, kenaikan penjualan produk melalui program Pusaka juga dirasakan Dewi Istianah, pemilik usaha Kingkres. “Saya bergabung ke Pusaka sejak akhir 2021, dan Alhamdulillah jangkauan produk saya sudah semakin luas, tidak hanya melalui online tetapi sudah ada di 32 gerai Indomaret Kota Kediri, Golden, pusat oleh-oleh, di Ngasem juga ada,” ucap Dewi.
Dewi juga mengaku berkat keikutsertaannya dalam Pusaka, mengalami kenaikan omset penjualan 10 persen. Tak perlu khawatir, produk yang ditawarkan Dewi telah mencantumkan informasi pangan pada kemasan, seperti: label halal, informasi nilai gizi, tanggal dan kode produksi, berat bersih, serta komposisi.
“Dalam mengurusnya cukup mudah. Memang untuk label halal lebih lama dibanding yang lain karena ada perubahan dari MUI ke Kemenag. Tapi kalau nutrition fact itu mudah karena difasilitasi dinas,” ungkapnya.
Diharapkan setelah mengikuti program Pusaka produknya lebih dikenal masyarakat luas. “Kalau mungkin ada acara-acara dari dinas atau Pemkot Kediri bisa mengambil program-program Pusaka. Biasanya kan ada goodie bag-nya. Ya supaya omsetnya lebih meningkat aja” ujar Dewi mengakhiri wawancara.
Reporter: Gatot Sunarko
Editor : Endang Pergiwati