20 April 2025

Get In Touch

Pemkab Nganjuk: Branding Untuk Hasil Bumi Seperti Bawang Merah Juga Perlu

Plt Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi menggelar rapat bersama LPDB KUMKM terkait pengembangan koperasi untuk produk asli Nganjuk.
Plt Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi menggelar rapat bersama LPDB KUMKM terkait pengembangan koperasi untuk produk asli Nganjuk.

NGANJUK (Lenteratoday) – Bagi Pemkab Nganjuk, untuk memperkenalkan produk lokal perlu branding atau merek asli, baik untuk produk hasil pertanian seperti bawang merah maupun hasil produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Plt Bupati Nganjuk, H Marhaen Djumadi mengatakan, Nganjuk akan menjadi pilot project program Makmur di sektor pertanian. Program Makmur itu sendiri merupakan salah satu bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang nantinya akan menjadi lokomotif bisnis.

"Kami berharap Nganjuk mempunyai dua skema dari pilot project tersebut, yaitu Kementerian Koperasi dan UKM serta PT RNI," kata Marhaen dalam rapat koordinasi (rakor) bersama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kabupaten Nganjuk, Minggu (30/1/2022).

Dikatakan Marhaen, Kabupaten Nganjuk harus memiliki branding atau merk sebagai nama populer. Misalnya untuk benih bawang merah agar nama Nganjuk terangkat sebagai penyuplai bumbu dasar rumah tangga tersebut di kancah nasional. Dengan demikian nantinya produk bermerk asli Nganjuk tersebut bisa ditawarkan dan dikenal di pasar-pasar.

Untuk itu pihaknya selalu mendorong agar dibentuk tim dari Kabupaten Nganjuk. Kemudian ada pula tim dari Kementerian Koperasi dan UKM serta tim dari PT RNI dalam rangka menjalankan program tersebut. Tujuannya yakni pengenalan Kabupaten Nganjuk sebagai penyedia bawang merah nasional, khususnya untuk benih karena Nganjuk memang berpotensi. Karena itulah Pemkab Nganjuk berupaya menggandeng berbagai pihak. Di antaranya Kementerian Koperasi dan UKM serta Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kabupaten Nganjuk.

"Rencana itu harus bisa dijalankan secara serius, agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dengan menggandeng pihak terkait dengan harapan menjadi salah satu solusi yang bagus dari permasalahan yang terjadi," tandas Marhaen.

Sementara Direktur LPDB KUMKM, Jarot W Wibowo mengatakan, dengan adanya koperasi untuk petani bawang merah maka dipastikan tidak akan muncul para kapitalis. Karena keuntungan untuk para anggotanya, serta akan dilakukan pemahaman dan edukasi kepada para pengurusnya supaya amanah.

"Jika Nganjuk benar-benar ingin menjadi penyedia bawang merah nasional, maka koperasi harus segera hadir dan menjadi pengambil alih bagi petani Nganjuk. Jadi berapapun hasil dari petani harus dibeli oleh koperasi dengan ksepakatan harga," kata Jarot.

Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.