Jalani Karantina di Hotel Asrama Haji, Pasien Mengeluh Melalui Twitter: Kotor, Bocor dan Lembap

SURABAYA (Lenteratoday) – Kondisi fasilitas karantina Hotel Asrama Haji (HAH) Sukolilo, Surabaya. Dikeluhkan seorang warganet akun Twitter @swimmin_dory. Melalui akun Twitter @swimmin_dory, warganet tersebut menyebutkan kondisi tempatnya dikarantina tak terawat dan kotor.
"Sedih banget dipaksa karantina di fasilitas yang enggak jelas, enggak higienis, dan alur tidak clear," tulis akun @swimmin_dory, Senin (31/1), seperti dilansir CNN.
Mulanya, ia bercerita bahwa dirinya merasa tak enak badan usai melakukan perjalanan bisnis dari Cilegon-Mojokerto. Berdasarkan hasil tes PCR, ia dinyatakan positif Covid-19.
Ia pun memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah pribadinya, sebab gejala yang ia rasakan ringan. Pemilik akun itu juga mengaku memiliki peralatan yang cukup untuk memantau kondisi kesehatannya di rumah.
Namun, keesokan harinya ia diminta untuk pergi ke puskesmas setempat. Di sana, kata dia, sudah ada petugas dan aparat yang menjemputnya untuk karantina di HAH.
Setelah terjadi tarik ukur, singkat cerita, dengan terpaksa ia kemudian mau dibawa ke HAH dengan diantar ayahnya menggunakan sepeda motor. Sebelumnya, ia menolak dijemput petugas menggunakan mobil Satpol PP.
Namun, sesampainya HAH ia kaget lantaran kondisi gedung tersebut kotor, lembap, dan bocor. Ia juga mencium aroma tak sedap saat berjalan ke kamar karantina.
"Pas OTW ke kamar, pemandangannya kayak gini.... bau tikus dan lembap, atep bocor dimana2," ucap dia.
Tiba di kamar, ia mengaku makin kaget lantaran kondisi lokasi karantinanya sama kotor, terdapat noda cokelat di lantai dan klosetnya. Ia juga mengunggah sejumlah foto yang menunjukkan ruangan tersebut.
"Sampai kamar lebih syok lagi. Isinya kayak gini. Kulkas ada tapi mati, kloset ada noda cokelat-cokelat, jijik dan bauuuuu banget," ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengeluhkan sejumlah masalah lain seperti lift yang tak berfungsi, tenaga kesehatan yang tidak siap berjaga, juga air keran yang terkadang mati.
Sementara Kepala UPT Asrama Haji Surabaya Sugianto dan Kepala Dinas Kominfo M Fikser belum memberikan respon saat dihubungi. (endi)
Sumber : CNN | Editor : Endang Pergiwati