Satu diantara Sembilan Perguruan Tinggi, Untag Surabaya Siap MBKM Bersama Pemkot Surabaya

SURABAYA (Lenteratoday) - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag) terus menambah mitra untuk memperkuat implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satunya adalah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya.
Dalam rilis yang diterima Minggu (6/2/2022) disebutkan bahwa penandatangan MoU pada Jumat (4/2/2022) merupakan salah satu rangkaian dari Launching Program MBKM Administrasi Kependudukan. MoU pun diikuti 9 perguruan tinggi dan digelar secara luring di Balai Kota Surabaya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, berharap launching MBKM tersebut dapat mewadahi mahasiswa untuk magang di Pemkot Surabaya. “Sehingga ketika lulus (kuliah) mahasiswa punya kemampuan yang luar biasa,” katanya.
Eri pun menegaskan bahwa sinergi menjadi hal penting dalam pembangunan Kota Surabaya. “Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Kita harus menunjukkan kebersamaan dan rasa gotong-royong yang berlandaskan asas Pancasila. Kota Surabaya harus dibangun oleh semua sektor terutama perguruan tinggi,”tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji, menuturkan bahwa kolaborasi tersebut dilakukan mengingat adanya potensi besar untuk mengkolaborasikan keunggulan dari perguruan tinggi.
“Harapannya bisa bersama-sama mendapatkan peluang untuk mengembangkan jajarannya masing-masing,” harapnya.
Agus menyebutkan administrasi kependudukan dalam implementasi MBKM ini tak hanya di tingkat Dispendukcapil. “Implementasinya meliputi program pelaksanaan pelayanan yang sampai di tingkat Kecamatan, Kelurahan, hingga tingkat RT/RW,”sebutnya.
Senada dengan Wali kota Surabaya, Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA, CPA., yang hadir secara langsung mengaku bangga karena Untag Surabaya menjadi salah satu dari sembilan perguruan tinggi di Kota Surabaya yang terlibat dalam pembangunan Kota Surabaya.
“Untag Surabaya bisa bersinergi untuk pembangunan daerah dengan melibatkan mahasiswa,” katanya. Prof. Nugroho berharap, hal tersebut bisa menjadi nilai tambah bagi mahasiswa saat menjadi lulusan Untag Surabaya. “Harapannya ketika mereka lulus, mereka sudah matang dan selain siap untuk memasuki dunia kerja, juga siap berkontribusi untuk kota Surabaya,” imbuhnya.
Ditemui di tempat terpisah, Ketua Pengembangan dan Implementasi Bentuk Pembelajaran Badan Pengembangan Akademik, Wiwin Widiasih, ST., MT., mengatakan melalui kerjasama MBKM tersebut mahasiswa berkesempatan untuk mengikuti Magang dan Studi Independen Bersertifikat. “Durasi yang ditawarkan oleh Dispendukcapil tersedia pilihan 2, 4, atau 6 bulan. Kewajiban kampus untuk mengkonversi SKS,”paparnya.
Wiwin menyebutkan bahwa impelementasi tersebut direncanakan pada semester genap mendatang. Mahasiswa akan diarahkan mendaftar pada sistem yang disediakan oleh Dispendukcapil. Program studi akan membuka konsultasi sebelum mahasiswa mendaftar,” imbuhnya.
Dosen Fakultas Teknik Untag Surabaya ini memaparkan bahwa keikutsertaan mahasiswa berdampak pada Indikator Kinerja Utama (IKU). “Jika performansi mahasiswa selama magang bagus maka akan direkrut. Itu bisa mencapai IKU 1 yakni mahasiswa mencapai pekerjaan yang layak. Untuk pelaksanaan program MSIB sendiri sudah menjawab tantangan IKU 2 mahasiswa belajar di luar kampus”terangnya.
Wiwin berharap MSIB kolaborasi dengan Dispendukcapil Surabaya ini dapat diikuti oleh banyak mahasiswa dari berbagai program studi karena berpengaruh pada penilaian Simkatmawa. “Awalnya hanya prodi administrasi negara Untag Surabaya yang bermitra, namun kini terbuka juga untuk prodi yang lain. Karena MBKM menekankan tidak hanya prodi yang sama melainkan dapat lintas prodi. Selain itu Dispendukcapil juga menyepakati keterbukaannya untuk menerima penelitian mahasiswa dan dosen,” ujar Wiwin. (*)
Sumber : Rilis Humas
Editor : Lutfiyu Handi