16 April 2025

Get In Touch

Kasus Covid-19, Posisi Indonesia Tertinggi di Asean

Kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi tertinggi di negara Asean (Ist)
Kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi tertinggi di negara Asean (Ist)

JAKARTA (Lenteraoday) -Lonjakan kasus Covid-19 masih terus terjadi akibat merebaknya varian Omicron membuat Indonesia berada di posisi pertama sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak di antara negara Asean.

Lonjakan kasus di Indonesia yang terus terjadi ini juga turut menaikkan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit. Berdasarkan data Kemenkes, per tanggal 6 Februari 2022, secara nasional, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit berjumlah 18.966 orang.

Sesuai data, tingkat keterisian BOR nasional saat ini masih 23,35 persen dari 81.235 kapasitas tempat tidur Covid-19 yang tersedia.

Hingga Minggu 6 Februari 2022, mengutip Bisnis, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.516.480 kasus. Apabila dibandingkan dengan negara lainnya, Filipina berada di bawah Indonesia dengan total kasus sebanyak 3.609.568.

Sementara itu, Malaysia ada di urutan ketiga dengan total 2.914.220 kasus dan Thailand di urutan keempat dengan total kasus Covid-19 mencapai 2.507.471.

Berikut urutan 10 negara Asean dengan kasus Covid-19 tertinggi menurut Worldometers, per hari ini (7/2/2022), pukul 10.40 WIB.

1. Indonesia – 4.516.480
2. Filipina – 3.609.568
3. Malaysia – 2.914.220
4. Thailand – 2.507.471
5. Vietnam – 2.341.971
6. Myanmar – 537.901
7. Singapura – 397.823
8. Loas – 136.438
9. Kamboja – 121.773
10. Brunei Darussalam – 17.404

Apabil dibandingkan dengan jumlah populasi, tentu populasi yang tinggi juga memiliki kasus tinggi. Namun, Malaysia menempati urutan ketiga, padahal populasinya sebanyak 33 juta penduduk. Sementara itu, negara denga penduduk 98 juta jiwa, Vietnam berada pada posisi 5.

Meski angka kasus konfirmasi harian bertambah, tapi jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit relatif lebih sedikit dari lonjakan yang terjadi di tahun lalu.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi membenarkan bahwa saat ini jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit masih rendah.

“Penambahan angka konfirmasi harian memang cenderung tinggi. Namun masyarakat tidak perlu terpaku pada jumlah tersebut dan jangan panik karena sebagian besar gejala yang ditunjukkan oleh pasien adalah gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali dan lama masa perawatan juga lebih sebentar jika dibandingkan dengan kasus varian lainnya,” ujar dr. Nadia dalam keterangan resmi, Minggu (6/2/2022).

Nadia menyampaikan bahwa ada kemungkinan Indonesia akan menghadapi kenaikan kasus yang tinggi dalam 2 hingga 3 minggu kedepan.

“Kami berharap masyarakat dapat benar-benar waspada dan mengetahui kondisi ini dengan baik, bahwa penularan dari varian Omicron ini lebih cepat daripada varian of concern Covid-19 yang lain, namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah. Sehingga rumah sakit sebaiknya digunakan oleh pasien yang benar-benar membutuhkan, yaitu mereka yang memiliki gejala sedang hingga kritis,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat yang terpapar, tapi tidak bergejala atau hanya gejala ringan, cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpadu dengan memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia atau dapat melapor ke Puskesmas terdekat (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.