24 April 2025

Get In Touch

PPKM Level 2, Pemkot Surabaya Kumpulkan Lurah dan Camat

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi,.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi,.

SURABAYA (Lenteratoday) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memberikan pengarahan kepada seluruh lurah dan camat Kota Surabaya di Graha Sawunggaling lantai 6, Gedung Pemerintah Kota Surabaya. Pertemuan ini menindaklanjuti keputusan Inmendagri Nomor 09 Tahun 2022, bahwa Surabaya memasuki level 2, Selasa (08/02/22).

“NKM esensial saat ini sudah 50 persen dan yang dibolehkan kisaran 75 persen. Jadi, warkop, tempat makan, dan cafe sekarang dibatasi jam buka sampai pukul 21.00, kapasitas 75 persen, kalau buka pukul 18.00 – 00.00, maka kapasitas 50 persen dan maksimal kegiatan pukul 00.00. Bioskop juga memiliki peraturan tapi ada perbedaan, intinya warga Surabaya mulai hati-hati dan terus dijalankan 5M,” terang Eri di Graha Sawunggaling.

Selain itu, Eri berpesan agar warga berani mengingatkan warga lainnya terkait 5M. Di sisi lain, Pemkot Surabaya terus memasifkan namanya 3T (tracing, treatment, dan testing). Terpenting, Eri berharap warga Surabaya yang positif ringan dan OTG jangan dirawat di rumah sakit, bisa dialihkan ke isoter yang sudah disediakan, yaitu HAH dan RSLT, karena berpengaruh terhadap status level. Keputusan tersebut sedikit pengaruhnya terhadap ekonomi kelas atas, namun sangat menyiksa warga ekonomi kelas bawah.

Eri menegaskan, kalau isoter digunakan agar tidak menulari anggota keluarga yang lain dan jika seorang diri, maka harus berdiam diri di rumah dengan pengawasan ketat.

Tak hanya itu, Eri menginstruksikan alternatif terakhir kepada lurah dan camat, kalau mau pindah dari isolasi mandiri, bisa di hotel bayar sendiri, kalau asrama haji bisa jadi pendekatannya dengan hati jangan dengan kekuasaan, lurah dan camat harus menyelaraskan dengan delapan indikator.

Selain itu, Eri mengatakan persiapan Bed Occupation Rate (BOR) masih kurang 20 persen. Surabaya menjadi level 2 hari ini bukan terkonfirmasi positif, tetapi kata Profindo terkonfirmasi positif itu kecil saat ini. Keputusan tersebut dilihat dari jumlah yang dirawat di rumah sakit, dan dirawat kisaran 400 orang dan 350 orang bergejala ringan.

“Mangkanya, kami koordinasi dengan dokter kalau gejala ringan jangan di rumah sakit, tapi kebanyakan orang masih saja takut. Kalau semisal (OTG dan gejala ringan) tadi di asrama haji, nanti akan mendapat pemantauan yang sama dari rumah sakit. Jika dilihat dari BOR (kurang dari 20 persen) jauh dari standar (60 persen) dan penyebaran vaksin sebenarnya lepas dari level 2. Ini (level 2) kan melihat dari jumlah orang yang di rumah sakit, otomatis kita (Surabaya) di klaim naik,” tegas Eri di hadapan lurah dan camat.

Penegasan tersebut melihat masyarakatnya yang masih kesusahan bergerak perekonomiannya. Selagi  masyarakat sudah vaksin 1 dan 2 itu akan menjadi perisai bagi ketahanan tubuh. Sejatinya, Varian Omicron ini menyerang ke saluran pernapasan atas dan tidak sampai ke dalam.

Reporter: Ryan Rizky | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.