28 April 2025

Get In Touch

Masjid Jadi Ruang Kelas Dadakan, Imbas Banjir Lamongan Tak Kunjung Surut

Para pelajar di MI Roudhotul Ulum, Desa Somowinangun, Karangbinangun, Lamongan. Foto : Istimewa
Para pelajar di MI Roudhotul Ulum, Desa Somowinangun, Karangbinangun, Lamongan. Foto : Istimewa

LAMONGAN (Lenteratoday) - Hati siapa yang tak tersayat kala melihat ketabahan pelajar di Lamongan yang harus melalui proses belajar mengajar di tengah kepungan banjir dengan mempergunakan fasilitas peribadatan.

Peristiwa tersebut dialami betul para pelajar di MI Roudhotul Ulum Desa Somowinangun, Kerangbinangun, Lamongan. Rutinitas pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan masjid maupun musholla desa setempat sebagai ruang kelas dadakan.

Menurut pengakuan Kepsek, seluruh bagian sekolah terendam air selama 2 bulan lamanya. Hingga kini banjir luapan Sungai Bengawan Jero itu belum ada tanda-tanda surut.

"Karena gedung sekolah terendam banjir, proses belajar mengajar kita alihkan ke mushala dan masjid desa agar anak-anak tetap bisa belajar meski sedang banjir," kata Kepsek MI Raudlatul Ulum Muhammad Syamsul kepada wartawan, Kamis (17/2/2022).

Syamsul tak menampik bila kondisi banjir di area sekolah membahayakan para anak didiknya. Dia kemudian bercerita kedalaman air berkisar 30 cm belum lagi jalan licik akibat lumut yang ditimbulkan banjir dapat mencelakai siapa saja. "Kalau gedung sekolah terendam banjir dengan ketinggian air banjir kurang lebih setinggi 30 cm,"ujarnya.

Meski diakui belajar di tempat peribadatan kurang nyaman, Syamsul tetap mewajibkan seluruh siswa untuk mematuhi aturan tersebut karena mempertimbangkan tingkat keamanan.

"Semua ruang kelas yang ada di MI semuanya terendam air banjir, sehingga kami mengambil inisiatif mengalihkan ke masjid dan mushalla desa," jelasnya.

Dari 6 kelas yang ada di MI ini, kelas 1 hingga kelas 3 dialihkan ke masjid desa, sementara untuk kelas 4 sampai kelas 6 dialihkan ke mushala desa. "Kami berharap agar banjir bisa segera surut dan berharap agar pihak-pihak terkait bisa membantu meninggikan gedung sekolah agar tidak terendam banjir lagi," harapnya.

Salah seorang siswa MI Raudlatul Ulum, Fatimah Zahra mengakui jika ia sebenarnya kurang nyaman dan merasa kurang fokus dalam belajar.

"Meski kurang bisa konsentrasi, tapi saya tetap semangat untuk belajar pak," aku Fatimah, siswi MI Roudhotul Ulum saat mengutarakan perasaanya belajar di tempat peribadatan saat banjir menerpa Lamongan.(*)

Reporter : Adyad Ammy I | Editor : Endang Pergiwati

Tags :

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.