
SURABAYA (Lenteratoday) - Fakultas Kewirausahaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) pada Lustrum pertama meluncurkan Youpersmart. Platform marketplace ini diharapkan menjadi wadah bisnis bagi mahasiswa, sivitas akademika UKWMS, dan khalayak umum.
“Youpersmart adalah sebuah platform marketplace yang menjembatani antara pembeli dan penjual untuk mempermudah proses transaksi jual beli, melalui saluran distribusi secara daring. Produk yang tersedia kini dimulai dari bisnis yang telah dikembangkan oleh mahasiswa kami,” tutur Dr. Diyah Tulipa, SE., MM., Dekan Fakultas Kewirausahaan UKWMS.
Dia menjelaskan bahwa Youpersmart bisa diakses melalui website atau mengunduh aplikasi di Play Store. Platform ini secara resmi diluncurkan pada Jumat (18/2/2022), bertepatan dengan momen Lustrum I, Dies Natalis ke-5, Fakultas Kewirausahaan UKWMS.
"Youpersmart sendiri mewadahi produk inovasi mahasiswa Fakultas Kewirausahaan UKWMS, seperti Aromaloka yang menyediakan produk minuman herbal, Milky Malty dengan produk minuman sehat dengan bahan campuran kacang almond, PROS yang menjual snack ikan berbalut cokelat, dan KA2N yang juga menjual produk fashion, dan produk lainnya karya karya civitas akademika UKWMS. Dan kedepan tidak menutup peluang untuk pelaku UMKM," tambah Diyah.
Selain itu, diselenggarakan pula Seminar Nasional dengan tema Smart Entrepreneur Go Digital, yang mengakomodir pola digitalisasi model bisnis, perekonomian, ritme kerja, dan kehidupan manusia di Era 4.0 saat ini. Hadir sebagai pembicara, dua orang narasumber bertaraf nasional, Kelvin Allendro CEO PT Davinti Indonesia dan PT Picodio, dan Gabriel Frans CEO Credibook.
Materi menarik diberikan oleh keduanya, Kelvin menginspirasi para mahasiswa agar tidak takut untuk memulai bisnisnya sendiri. “Berani ambil resiko untuk gagal, agar kalian bisa belajar dan tidak hanya berada dalam zona nyaman,” ujar Kelvin.
Gabriel memberikan ilmu untuk menemukan rekan bisnis yang benar dan suportif, demi menjalin kerja sama yang baik. “Meyakinkan orang untuk bergabung dengan bisnis kita membutuhkan keterampilan tersendiri, kita harus bisa memproyeksikan mimpi tetapi dengan langkah yang nyata,” jelas Gabriel. (*)
Reporter : Rahmad Suryadi/hms
Editor : Lutfiyu Handi