
JAKARTA (Lenteratoday)-Satgas Covid-19 membeberkan terdapat sekitar 20 juta orang yang saat ini status vaksinasinya drop out, karena belum melengkapi vaksinasi hingga dosis kedua. Dari angka itu sekitar 2,4 juta orang di antaranya harus melakukan vaksin ulang. Sebab telah melewati 6 bulan setelah pemberian vaksinasi dosis 1.
"Hanya 2,4 juta yang harus mengulang dari dosis awal," ucap juru bicara Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, dalam keterangannya Sabtu (19/2/2022).
Sementara itu, Nadia menyebut masih ada sekitar 18 juta warga yang harus melengkapi dosis kedua agar tidak perlu mengulang lagi dari awal."Sebanyak 18,4 juta itu yang harus segera melengkapi dosis keduanya," ujar dia.
Lebih lanjut, Kemenkes meminta seluruh pemerintah daerah untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi corona hingga dosis kedua, termasuk juga booster."Sudah ada surat edaran untuk segera dilakukan percepatan, terutama yang vaksin dosis kedua," jelasnya.
Terkait data Kemenkes soal Jawa Barat menjadi provinsi terbanyak warganya belum divaksinasi dosis kedua dalam rentang waktu 1-5 bulan, Nadia sudah menyerahkannya ke Dinkes Jabar."Mungkin [penyebab banyak warga belum divaksin] kalau detailnya bisa dikonfirmasi ke Jabar ya. Kita hanya melihat data," tutup Nadia.
Sebelumnya, juru bicara Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, membeberkan sebanyak 20 juta orang di Indonesia belum melengkapi vaksinasi corona dosis penuh. Sehingga, statusnya menjadi drop out."Secara nasional jumlahnya sebanyak 20 juta orang dan 4 daerah lain sebagai penyumbang terbanyak untuk jumlah orang yang belum mendapatkan vaksin lengkap di antaranya adalah provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Sumatera Utara," ungkap Wiku.
Wiku pun meminta warga yang belum melengkapi vaksin dosis dua yang telah melewati 6 bulan agar vaksin ulang kembali."Melakukan pengulangan vaksinasi primer bagi sasaran yang mengalami drop out dalam waktu lebih dari 6 bulan dan dapat menggunakan platform yang berbeda dari vaksin semula," tandasnya.(*)
Reporter: Ashar,rls | Editor:Widyawati