09 April 2025

Get In Touch

Ada 252 Kasus 'Siluman Omicron' di RI, Siapa Paling Rentan Terinfeksi?

Ada 252 Kasus 'Siluman Omicron' di RI, Siapa Paling Rentan Terinfeksi?

JAKARTA (Lenteratoday)- Sudah ada sekitar 252 kasus subvarian Omicron BA.2 yang kerap dijuluki 'Siluman Omicron' di RI. Beberapa orang dinilai palin rentan terinfeksi. Siapa saja?

Gejala varian Omicron siluman Dilansir dari World Health Organization (WHO) melalui KOMPAS.com, Omicron Siluman BA.2 menunjukkan sifat lebih infeksius dibandingkan varian lainnya. Selain itu, varian Omicron BA.1 dan BA.2 juga disebut memiliki urutan yang berbeda secara genetik.

Meski begitu, menurut laporan dari berbagai negara, gejala Omicron siluman tidak berbeda dari varian Omicron biasa. Gejala Omicron pada orang dewasa masih didominasi oleh sakit tenggorokan, batuk, pilek, sakit kepala, dan pegal-pegal.

“Gejala subvarian Omicron BA.2 kerap datang bersamaan dengan beberapa keluhan pasien Omicron pada umumnya seperti bersin, batuk dan sakit tenggorokan, serta pilek,” ujar ahli kesehatan dari Spokane Regional Health District (SRHD) Health Francisco, Velazquez dikutip Rabu (2/3/2022).

Gejala infeksi Omicron Siluman tetap ringan, namun bukan berarti virus ini tidak berbahaya. Virus ini sangat berbahaya dan sangat menular. Pasalnya, varian Omicron jenis baru ini mampu membuat lonjakan kasus infeksi di berbagai negara terus meningkat.

Dilansir dari NPR, Omicron Siluman memang membuat data peningkatan infeksi seolah melambat. Padahal, menurut para ahli di Amerika Serikat, varian jenis ini akan meningkatkan kebutuhan orang terhadap respirator dan meningkatkan angka kematian.

Omicron Siluman bisa menyerang siapa saja, bahkan orang yang sudah mendapatkan vaksin lengkap. Akan tetapi, data menunjukkan bahwa orang yang sudah menerima vaksin dosis lengkap hanya mengalami gejala ringan, dibandingkan orang yang belum atau baru menerima vaksin dosis pertama.

Omicron jenis sebelumnya memiliki kemampuan menyerang orang yang telah mendapatkan vaksin, tapi Omicron Siluman memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menembus sistem imun. Selain itu, WHO juga menambahkan bahwa orang yang sudah terkena Omicron BA.1 juga tetap bisa terinfeksi, namun WHO meyakini bahwa orang yang sudah terkena Omicron BA.1 memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik terhadap infeksi subvarian Omicron siluman.

Sementara di Indonesia, subvarian BA.2 Omicron baru bisa terdeteksi hingga 200 kasus. Namun, Kementerian Kesehatan RI menekankan kasus Covid-19 saat ini masih didominasi BA.1."Sebenarnya kita sudah mendeteksi varian BA.2 itu. Kalau kita liat jumlah varian BA.2 itu yang baru kita bisa deteksi adalah 252 varian BA.2," kata Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers daring, Senin (1/3/2022).

"Memang dikatakan BA.2 ini terutama adalah dia lebih cepat menular dan juga meningkatkan tingkat keparahan. Tapi dari pola yang ada hingga saat ini memang tak hanya di Indonesia tapi di dunia 90 persen itu Omicron didominasi BA.1. Tentunya kembali kewaspadaan kita," terang dr Nadia.(*)

Reporter: ashar,ist,rls | Editor: Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.