22 April 2025

Get In Touch

Biro Umrah: Longgarnya Aturan Covid-19 di Saudi Bisa Hemat Biaya dan Waktu

Manasik persiapan ibadah Umrah Manaya Indonesia di Samarinda (6/3/2022) dihadiri Ustad Das’ad Latif sebagai penceramah (Manaya)
Manasik persiapan ibadah Umrah Manaya Indonesia di Samarinda (6/3/2022) dihadiri Ustad Das’ad Latif sebagai penceramah (Manaya)

SURABAYA (Lenteratoday) -Arab Saudi melonggarkan aturan Covid-19. Karantina untuk kedatangan tidak lagi diperlukan jika sudah divaksin Corona lengkap.

Perintah jarak sosial di ruang publik juga telah dicabut. Langkah ini diambil untuk memfasilitasi kedatangan peziarah Muslim seperti jemaah umrah dan haji.

Keputusan itu dimuat Saudi Press Agency, Minggu (6/3/2022) mengutip Kementerian Dalam Negeri. "Masker hanya diperlukan di ruang tertutup," tulis media tersebut seraya menyebut aturan sudah berlaku mulai Sabtu (5/3/2022).

"Keputusan Saudi Arabia membuka sebagian besar dari kebijakan protokolnya khususnya terkait dengan karantina, maka ini akan ada konsekuensi juga terhadap Indonesia. Di mana Indonesia saat ini juga sudah melakukan pengurangan tentang jumlah karantina tetapi masih ada karantina," ungkap Dirjen Haji dan Umrah Kemenag, Prof. Hilman Latief, Minggu (6/3/2022).

"Ini yang harus dikompromikan karena teman-teman yang berangkat ke sana sudah tidak dipersyaratkan lagi ada cek PCR. Jadi ini nanti harus ada satu kebijakan yang mutual recognition. Janga di sana tidak dibutuhkan PCR, di kita harus PCR untuk berangkatnya dan lain-lain," ujarnya.

Mukharam Khadafi, Direktur Biro Perjalanan Haji dan Umrah PT Manaya Indonesia, Sidoarjo, menyambut baik semua pembatasan terkait Covid-19 dan upaya membuka pintu secara normal untuk para jamaah umrah dan haji.

Dengan normalisasi yang dilakukan pemerintah Saudi itu indikasi Endemi C-19 dengan semua turunannya yang merebak sejak Maret 2020 di negara kerajaan petro dolar penghasil minyak terbesar dunia itu, telah usai.

Visi 2030 Arab Saudi

Dihubungi lewat telepon, Khadafi mengatakan, "Visi 2030 Arab Saudi yang berupaya mendatangkan 30 juta orang turis (termasuk Umrah) kembali terbuka".

Terkait situasi normal itu, bagi jamaah umrah dan haji dari luar negeri Saudi, tidak lagi berkewajiban melakukan karantina saat datang. Sehingga tidak ada beban biaya yang harus ditanggung jamaah.

Ia menegaskan, negara asal jamaah umrah Haji (terutama Indonesia) seyogjanya cepat merespon. Setidaknya segera mencabut aturan khusus terkait karantina saat keberangkatan dan kepulangan jamaah dari dan ke Indonesia.

Keputusan pihak Kerajaan Arab Saudi ini menurut Muhkaram Khadafi, bakal mempengaruhi jadwal keberangkatan. Dampak lain bisa mengurangi aspek biaya karena untuk PCR dan karantina menjadi beban jamaah.

Dokumentasi: Muhkaram Khadafi (paling kanan) membawa rombongan Manaya Indonesia ke Turki pada bulan Januari 2022 (Manaya)

"Biaya umrah saat ini sekitar Rp30 juta, kemungkinan bisa turun. Waktu umrah pergi-pulang selama 13 hari bisa seperti dulu yakni sembilan hari,” tegas Khadafi yang pada bulan Januari 2022 lalu juga membawa rombongan wisata ke Turki.

Pada pertengah bulan Maret 2022 Manaya akan memberangkatkan 30 orang jamaah Umrah. Pesertanya dariSurabaya, Samarindam dan beberapa kota lainnya. Renaca berangkat dari Surabaya menggunakan pesawat Lion Air menuju Jakarta.

Semula ada agenda karantina di Jakarta sebelum menuju Tanah Suci. Entah, dengan keluarnya aturan baru dari Kerajaan Saudi tersebut apakah masih berjalan atau sudah dihentikan.

Pihak Manaya Indonesia tetap menyerukan bagi umat Islam yang berencana pergi umrah ke Tanah Suci, adalah tetap disiplin menerapkan protokol Kesehatan (*)

Penulis: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.