21 April 2025

Get In Touch

Fokus Pemberdayaan dan Kesetaraan Gender, W20 2022 Dorong Geliat UMKM Perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga memberikan sambutan secara virtual dalam kegiatan Women 20 (W20) di Batu, Jawa Timur, Selasa (8/3/2022) malam. (Foto:istimewa)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga memberikan sambutan secara virtual dalam kegiatan Women 20 (W20) di Batu, Jawa Timur, Selasa (8/3/2022) malam. (Foto:istimewa)

BATU (Lenteratoday)- Kelompok Women 20 (W20) 2022 menegaskan komitmen mereka untuk memprioritaskan isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam forum G20 2022.

"Tahun ini, Presidensi Indonesia W20 ingin membulatkan komitmen terhadap agenda pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam (forum) G20," kata Ketua W20 Presidensi Indonesia Hadriani Uli Silalahi dalam Rapat Pleno kedua W20 2022 di Batu, Malang, Selasa (8/3) malam.

Untuk diketahui,  Kota Batu menjadi rumah Women 20 (W20) dengan tema Recover Together, Equally dan dilaksanakan pada 8-10 Maret 2022. W20 dibentuk untuk menekankan pentingnya partisipasi perempuan, terutama dalam pembangunan ekonomi global.

Dia mengatakan, isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender akan menjadi fokus diskusi W20 2022 dalam upaya mewujudkan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, sembari mempromosikan pembangunan dan investasi yang berkelanjutan untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif.

Hadriani mengatakan, Presidensi Indonesia dalam Forum G20 tahun ini menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia dan negara di seluruh dunia untuk bersama-sama mengupayakan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

Upaya pemulihan tersebut memerlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk juga peran perempuan. Oleh karena itu, isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, kata dia, perlu diprioritaskan dalam forum G20.

Perempuan, terutama yang menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), memiliki peran yang sangat besar dalam proses pemulihan ekonomi di Indonesia.

UMKM menyumbang 90 persen bisnis, 60-70 persen tenaga kerja dan 50 persen PDB di seluruh dunia. Namun sayangnya, UMKM, terutama yang dijalankan oleh perempuan, etnis minoritas dan migran, terkena dampak paling besar selama pandemi.

Hadriani mencatat, berdasarkan survei Pusat Perdagangan Internasional, pandemi COVID-19 telah memberikan dampak negatif terhadap dunia usaha di 136 negara, dan hampir 62 persen usaha kecil yang dijalankan oleh perempuan sangat terpengaruh oleh pandemi tersebut.

Oleh karena itu, Hadriani berharap kelompok W20 G20 2022 dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk menegaskan komitmen untuk bersama-sama mengatasi tantangan yang dihadapi perempuan, terutama para perempuan yang menjadi pelaku UMKM.

"Kita harus memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM perempuan, dan memberdayakan mereka sehingga mereka bisa menjadi agen perubahan yang mampu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs)," katanya.

Sementara dalam sambutan virtualnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga , mendorong pelaku UMKM perempuan untuk bisa terus berkembang di tengah pandemi Covid-19.

Bintang mengatakan bahwa pemerintah memberikan perhatian penuh kepada para pelaku UMKM perempuan, agar bisa berkembang dengan kuat di masa pandemi virus corona jenis baru ini.

"Pemerintah memberikan perhatian terhadap keberadaan UMKM di tengah pandemi, bukan hanya untuk bertahan, akan tetapi juga untuk berkembang dan semakin kuat," katanya.

Bintang menjelaskan, komitmen untuk mengembangkan potensi UMKM yang dimotori oleh perempuan Indonesia tersebut, merupakan salah satu isu prioritas di Kementerian PPPA, yang sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Suasana kegiatan Women 20 (W20) dengan tema Recover Together, Equally di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (8/3/2022) malam. (Foto:kolase-istimewa)

Menurutnya, pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan, khususnya dalam sektor kewirausahaan. Selain itu, pemerintah juga terus memberikan peluang bagi UMKM dan perempuan Indonesia agar bisa berkembang dengan lebih baik.

"Komitmen ini sejalan dengan isu prioritas di kementerian PPPA, yang sesuai dengan perintah presiden, untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan," ujarnya.

Dalam upaya untuk memberikan dukungan pengembangan UMKM di Indonesia, lanjutnya, pemerintah telah menyiapkan sejumlah program untuk memberikan kemudahan pada sisi pendanaan yang selama ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku UMKM."Kami juga memiliki berbagai program untuk pendanaan bagi UMKM," ujarnya.

Di tengah pandemi Covid-19, lanjutnya, pemerintah juga melihat pentingnya upaya digitalisasi terhadap UMKM di Indonesia. Saat ini, cukup banyak UMKM yang sudah memasuki sektor digital dan mampu mendorong perkembangan UMKM di masa pandemi Covid-19.

Sedangkan Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia Giwo Rubianto dalam sambutannya, mengucapkan selamat Hari Wanita Internasional. “Dunia bergerak ke gender equality, karena itu kita harus memperlakukan wanita dan laki2 secara setara” Ungkap Giwo.

Dalam sambutannya, Giwo menjelaskan tentang peningkatan inklusivitas wanita melalui UMKM, selain itu, diperlukan digitalisasi UMKM untuk membantu tumbuh kembang UMKM di Indonesia.

Sebagai tuan rumah, Kota Batu sendiri melihat UMKM Perempuan sebagai salah satu bentuk inklusi ekonomi dan pemberdayaan perempuan yang nyata. Sejauh ini pemerintah kota Batu dalam kepemimpinan Wali Kota Dewanti Rumpoko, kerap memberi dukungan terhadap UMKM.

Suasana kegiatan Women 20 (W20) dengan tema Recover Together, Equally di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (8/3/2022) malam. (Foto:kolase-istimewa

“Di Kota Batu terdapat 14.368 UMKM dan 70% dimiliki dan dikelola perempuan. Produk terbesar yang dihasilkan UMKM kita yaitu handycraft, batik dan food product.  Tentunya hal ini sangat membanggakan,” terang Dewanti.

“Oleh karena itu, dalam momen W20 Planery kali ini, saya berharap akan menghasilkan titik temu dan solusi agar UMKM yang dikelola dan dimiliki perempuan, dapat tumbuh dan berkembang melalui akses layanan keuangan formal yang berkualitas, tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya yang terjangkau,” imbuhnya lagi.

Walikota berharap, dengan adanya pertemuan ini, UMKM perempuan di Kota Batu juga semakin dikenal. Dengan begitu visi memberdayakan desa, bisa dicapai dengan mudah. sebab dalam wacana pemberdayaan, siapapun tak boleh ditinggal, termasuk perempuan. (adv)

Reporter: Reka Kajaksana | Editor: Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.