25 April 2025

Get In Touch

Petani Jember Kekurangan Jatah Pupuk Subsidi, Bupati Gelar Sidak

Bupati Jember dan tim saat sidak ketersediaan pupuk non subsidi bagi petani yang kondisinya masih langka.
Bupati Jember dan tim saat sidak ketersediaan pupuk non subsidi bagi petani yang kondisinya masih langka.

JEMBER (Lenteratoday) - Bupati Jember, Hendy Siswanto, menggelar inspeksi mendadak (sidak) untuk mengetahui ketersediaan pupuk non subsidi bagi petani. Sidak dilakukan di Gudang Pupuk Petrokimia Jember di Kecamatan Rambipuji, salah satu distributor pupuk di Rambipuji dan salah satu kios pupuk di Kecamatan Ajung.

Sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) juga ikut hadir yakni Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Jember Imam Sudarmaji, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Jember Bambang Saputro, Wakil Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Jember Edy Budi Susilo, hingga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Jember Bobby A. Sandy. Termasuk Dandim 0824/Jember Letkol. Inf. Batara C. Pangaribuan, SE., dan Kapolres Jember AKBP Heri Purnomo, SIK., SH.

Bupati Jember Hendy menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporan adanya kekurangan pupuk di sejumlah tempat. Artinya, ada permasalahan terkait dengan pendistribusian.

“Nyatanya, kebutuhan pupuk subsidi di Jember memang kurang sekitar 50 persen. Sementara yang nonsubsidi, hanya tersedia sebanyak 10 persen. Dengan begitu ada kekosongan sekitar 40 persen pupuk yang harus dipenuhi. Lantas, siapa yang harus mengisi itu? Sebab, kebutuhan di lapangan harus terpenuhi," terang Bupati Jember Hendy Siswanto, Kamis (10/3/2022).

Dia menambahkan, sebenarnya ada pupuk swasta, lanjutnya, tetapi harganya mahal bagi petani dan tidak memungkinkan. Berdasar pantauan di lapangan, Bupati Hendy menyatakan bahwa sebagian petani menutup kekurangan pupuk tersebut dengan menggunakan pupuk organik.

Dia menerangkan bahwa manajemen terkait dengan ketersediaan pupuk tersebut harus lebih baik lagi. Mulai hulu hingga ke hilir, termasuk mendisiplinkan para gabungan kelompok tani (gapoktan).“Sebab, ketersediaan pupuk terbatas. Jika manajemennya baik, musim tanam (MT) satu, dua, hingga tiga bisa terpenuhi dengan bagus," ujarnya.

Pihaknya memperjuangkan agar hak para petani terpenuhi lebih dulu. Salah satunya, dengan mengimbau para distributor untuk menyalurkan pupuk secara cepat dan tepat sasaran. Selain itu Pemkab Jember juga segera merealisasikan adanya pabrik pupuk organik untuk petani. (*)

Reporter : PJ Moko

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.