28 April 2025

Get In Touch

Hadiri Haul ke -27 KH Abdul Wahab Turcham, Gubernur Jatim: Pesantren Ajarkan Complex Problem Solving

Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa menghadiri Haul ke-27 KH. Abdul Wahab Turcham, yang diselenggarakan di Aula Yayasan Khadijah Surabaya Sabtu (12/3/2022).
Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa menghadiri Haul ke-27 KH. Abdul Wahab Turcham, yang diselenggarakan di Aula Yayasan Khadijah Surabaya Sabtu (12/3/2022).

SURABAYA (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Inda Parawansa menghadiri Haul  ke-27 KH. Abdul Wahab Turcham, yang diselenggarakan di Aula Yayasan Khadijah Surabaya Jalan A. Yani No. 2-4, Surabaya, Sabtu (12/3/2022). KH. Abdul Wahab Turcham tak lain adalah pendiri Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nadhatul Ulama (YTPSNU).

Dalam pidatonya, Gubernur Khofifah menyampaikan, bahwa pesantren merupakan bentuk pendidikan yang maju dalam hal kemampuan di industri masa depan. "Di pesantren Khodijah ini, complex problem solving dan social skill yang diajarkan, dilaksanakan, diimplementasikan luar biasa di pesantren-pesantren Kyai Ali Mashuri itu sebetulnya kebutuhan skill industri masa depan." Ucap Khofifah.

Seperti diketahui, skala kebutuhan skill di 2020 yang dirilis The Future Of Jobs Report, complex problem solving dan social skill masing-masing memiliki skala yang paling tinggi sebesar 36% dan 19% dari total 5 skill yang dibutuhkan untuk pertumbuhan industri masa depan. Complex problem solving merupakan kemampuan memecahkan masalah yang asing dan belum diketahui solusinya di dunia nyata. "Complex problem solving ini sangat banyak dimiliki oleh ulama-ulama pesantren." tambahnya.

Implementasi kemampuan di industri masa depan juga tidak lepas dengan adanya teknologi. Gubernur Khofifah menilai bahwa pesantren Khodijah sudah masuk dalam proses menuju masa depan dengan diresmikannya TV progresif. "Peresmian TV progresif, itu artinya bahwa antisipasi ke depan sudah disiapkan secara komprehensif dengan tim yang memang memiliki skill yang cukup," ucap Gubernur.

Ia juga sempat mengingat masa ketika masih menjadi santri di sekolah Khodijah Surabaya, KH. Abdul Wahab Turchman mengajarkan berbagai kitab yang tidak diajarkan di sekolah biasa. "Jadi ini sebenarnya pelajaran-pelajaran yang diperkenalkan oleh KH.Wahab Turcham, kepingin kita ini menjadi bagian dari sekolah yang mewujud sebagai pesantren kota."

Khofifah berharap ketika murid-murid pesantren mengenal ahli sunnah wal jamaah menjadi kekuatan di yayasan taman pendidikan NU Khodijah. "Untuk semua ahli pendidikan di Khodijah, tolong prinsip-prinsip dasar yang ada di dalam Yayasan Taman Pendidikan Sosial NU ini, kita jadikan untuk bisa membangun berbagai sektor dimana kita mengambil profesi saat ini dan masa yang akan datang," pungkasnya.

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.