22 April 2025

Get In Touch

Berusia 153 Tahun, Jembatan Lama Kota Kediri Hanya Untuk Pejalan Kaki dan Kendaraan Tak Bermesin

Memperingati HUT ke-153 Brug Over den Brantas te Kediri atau Jembatan Lama yang sangat ikonik di Kota Kediri ditandai dengan tasyakuran 153 tumpeng sesuai usia jembatan yang berdiri tahun 1869.
Memperingati HUT ke-153 Brug Over den Brantas te Kediri atau Jembatan Lama yang sangat ikonik di Kota Kediri ditandai dengan tasyakuran 153 tumpeng sesuai usia jembatan yang berdiri tahun 1869.

KEDIRI (Lenteratoday) - Untuk menjaga Brug Over den Brantas te Kediri atau yang dikenal dengan nama jembatan lama di Kota Kediri yang begitu ikonik tetap gagah berdiri di usianya ke 153, Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawatnya.

Untuk diketahui, jembatan ini dibangun pada 1869. Dengan demikian, jembatan itu lebih tua daripada jembatan Brooklyn di Amerika Serikat karya insinyur John Augustus Roebling yang berdiri pada tahun 1883.

Sampai saat ini, jembatan lama ini masih digunakan untuk pejalan kaki dan kendaraan tampa mesin. "Saya mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan merawat bersama dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, tidak menyalakan api di sekitar jembatan,” ujar Walikota, Jumat (18/3/2022).

“Serta tidak memasang atribut apapun termasuk vandalisme di jembatan lama. Sehingga nanti anak cucu kita masih bisa melewatinya," imbuh Wali Kota.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kota Kediri, Zachrie Ahmad kembali menegaskan jembatan lama ini bisa dimanfaatkan untuk pejalan kaki dan kendaraan bukan mesin seperti sepeda angin, becak, dan gerobak.

Masyarakat bisa melintas di atas jembatan tersebut. Namun, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan perusakan. "Masyarakat yang melintas silakan, tapi intinya yang melintas tidak boleh melakukan perusakan, menempelkan atribut, apalagi sampai vandalisme di sekitar cagar budaya ini," kata Ayik, sapaan akrab Zachrie Ahmad.

Bagi pemancing, ia pun meminta agar yang merokok tidak lupa mematikan rokoknya. Dari beberapa laporan yang masuk, puntung rokok menjadi pemicu terjadinya kebakaran di tepi badan jembatan yang terbuat dari kayu itu.

Koordinator Pokok-Pokok Kebudayaan Daerah Kota Kediri sekaligus peneliti jembatan lama, Imam Mubarok mengatakan jembatan harus terus dijaga termasuk dari segala komponen di badan jembatan yang bisa berpotensi merusak badan jembatan.

"Saya minta seluruh komponen kabel, air PDAM, dipindah semua. Jadi, siapapun yang merasa memiliki kabel, memiliki pipa segera dipindahkan dan koordinasi dengan PU," kata Gus Barok, sapaan akrabnya.

Menyambut HUT ke-153 Jembatan Lama ini dilakukan peringatan sederhana di badan jembatan lama. Dalam acara itu ada nasi tumpeng lengkap dengan lauknya yang disiapkan panitia. Acara dimulai dengan tarian tradisional, dilanjutkan dengan sambutan dan doa bersama.

Hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kota Kediri Zachrie Ahmad, budayawan, relawan, serta masyarakat pecinta budaya. Setelah doa bersama, acara dilanjutkan dengan makan bersama. (*)

Reporter: Gatot Sunarko

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.