
ISTANBUL (Lenteratoday) -Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meresmikan jembatan gantung pemecah rekor baru, yang melintasi Selat Dardanelles Turki pada Jumat (18/3/2022).
Diberi nama Jembatan Canakkale 1915, jalur baru yang menghubungkan pantai Eropa dan Asia Turki ini memiliki bentang utama (jarak antara dua menara) terpanjang dari jembatan gantung mana pun di dunia.
Pengerjaannya termasuk dalam serangkaian proyek infrastruktur besar yang telah diprioritaskan selama dua dekade kekuasaan Erdogan.
Perusahaan Turki dan Korea Selatan menyalurkan investasi hingga 2,8 miliar dollar AS (40,1 triliun) dalam pembangunannya.
Mega proyek semacam itu telah menjadi pusat pencapaian Erdogan sejak Partai AK-nya pertama kali berkuasa pada 2002.
Proyek lainnya termasuk bandara baru Istanbul, terowongan kereta api dan jalan raya di bawah selat Bosphorus Istanbul, dan sebuah jembatan di atasnya.
"Pekerjaan ini akan terus memberikan keuntungan bagi negara selama bertahun-tahun," kata Erdogan pada upacara pembukaan pada peringatan kemenangan angkatan laut Ottoman 1915, melawan pasukan Perancis dan Inggris di Dardanelles selama Perang Dunia Pertama.
"Proyek-proyek ini memiliki andil besar dalam menempatkan (posisi) negara kita di depan dalam investasi, tenaga kerja, dan ekspor," katanya mengutip dari CNN.
Tahun lalu Erdogan meluncurkan apa yang sebelumnya disebutnya sebagai "proyek gila": sebuah kanal senilai 15 miliar dollar AS (Rp 215,1 triliun) di Istanbul. Tujuan pembangunannya untuk mengurangi tekanan di Selat Bosphorus yang sibuk.
Namun, kritikus mempertanyakan kelayakan proyek infrastruktur Erdogan mengingat kesengsaraan ekonomi Turki, risiko lingkungan dan penolakan publik.
Proyek mahal
Menjelang pemilihan nasional yang dijadwalkan pada 2023, jajak pendapat menunjukkan penurunan popularitas Erdogan dan Partai AK-nya.
Kondisi ini meningkatkan prospek oposisi untuk menggulingkannya. Oposisi utama CHP mengkritik potensi pembiayaan jembatan ke pembelanjaan publik.
Laporan media mengatakan perjanjian "build-operate-transfer" mencakup jaminan pembayaran tahunan sebesar 380 juta euro (Rp 6 triliun) kepada operator atau total 6 miliar euro (95,12 triliun) selama jangka waktu perjanjian.
Erdogan mengatakan, ongkos yang harus dibayar kendaraan penumpang yang menggunakan jembatan itu adalah 13,50 dollar AS (Rp 193.590).
Pengerjaan proyek jembatan Dardanelles diluncurkan pada Maret 2017, dengan lebih dari 5.000 pekerja terlibat dalam pembangunannya.
Panjang tengahnya 2.023 meter (1,25 mil) mengacu pada peringatan 100 tahun Republik Turki pada 2023.
Ini adalah jembatan keempat yang menghubungkan pantai Eropa dan Asia di Turki, di samping tiga yang dibangun di Istanbul.
Menaranya setinggi 318 meter (347,8 yard) dan total panjang jembatan adalah 4,6 km (2,9 mil) termasuk jembatan penghubung.
Hingga saat ini, kendaraan yang melakukan perjalanan antara Anatolia dan semenanjung Gallipoli harus melintasi Selat Dardanelles dalam satu jam perjalanan feri, yang termasuk waktu tunggu sebanyak lima jam.
Perjalanan sekarang akan memakan waktu sekitar enam menit (*)
Editor: Arifin BH