23 April 2025

Get In Touch

Tingkatkan Penanganan Kesehatan Jiwa, Pemkot Kediri Adakan Bimtek Simkeswa Personel Puskesmas dan Dinkes

Suasana Bimtek Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Jiwa (Simkeswa), Selasa (5/4/22) di ruang rapat Kantor Dinkes Kota Kediri.
Suasana Bimtek Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Jiwa (Simkeswa), Selasa (5/4/22) di ruang rapat Kantor Dinkes Kota Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday) - Pemkot Kediri melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyelenggarakan Bimtek Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Jiwa (Simkeswa), Selasa (5/4/22) di ruang rapat Kantor Dinkes. Dalam pertemuan tersebut, peserta dilatih untuk pengisian Simkeswa mulai dari studi kasus, pelaksanaan, pencatatan, pelaporan dan tindak lanjut.

Bimtek tersebut upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada pelayanan program Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Kesehatan Jiwa (Keswa) terutama personel di Puskesmas di Kota Kediri. Mengingat puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan, memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensis mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Bimtek dihadiri oleh Petugas Kesehatan jiwa Puskesmas se-Kota Kediri dan Dinkes. Kegiatan tersebut juga menghadirkan narasumber dari Dinkes Provinsi Jawa Timur. Dalam pertemuan tersebut, peserta dilatih untuk pengisian Simkeswa mulai dari studi kasus, pelaksanaan, pencatatan, pelaporan dan tindak lanjut.

Kepala Dinkes Kota Kediri dr Fauzan Adima mengatakan sistem aplikasi Simkeswa sudah diperkenalkan sejak awal 2018, namun penerapannya masih bertahap karena masih terus disempurnakan sehingga belum dilakukan di semua daerah. “Karena nantinya semua mengarah ke IT, maka di Kota Kediri petugas kesehatan jiwa sudah mulai kita arahkan ke sana. Kita juga secara tertib melakukan peng-input-an laporan dalam aplikasi tersebut,” ujarnya.

Fauzan melanjutkan, secara kumulatif capaian keswa tahun 2021 sudah melebihi target. Hal itu menunjukkan kasus jiwa yang ditemukan langsung ditindaklanjuti dan berjalan baik. Ditambah pula adanya pelaporan yang massive dari masyarakat.

Sementara itu, Dedi Supriadi pengelola program kesehatan jiwa dari Dinkes Provinsi Jawa Timur menjelaskan, sebelum beralih ke aplikasi Simkeswa, pelaporan dilakukan secara manual melalui kohort pelayanan kesehatan jiwa yang merupakan inovasi dari Jawa Timur . Selanjutnya, inovasi tersebut diadopsi Kemenkes dan berubah nama menjadi Simkeswa. Dilanjutkannya, aplikasi ini berskala nasional dan akan diterapkan di seluruh puskesmas di Indonesia.

“Simkeswa mencatat kegiatan yang dilakukan puskesmas terkait kesehatan jiwa mulai sumber daya manusia, penangananan pasien, kunjungan pasien ke rumah sakit dan kinerja dari petugas puskesmas serta memonitoring kader,” jelasnya.

Dedi berharap, dari bimtek ini petugas kesehatan jiwa selalu aktif meng-input data. Selain itu, dengan adanya sistem aplikasi tersebut pengelolaan data menjadi lebih efektif dan efisien, serta memudahkan diagnosa gejala gangguan.

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.