19 April 2025

Get In Touch

Peringati Jumat Agung, Ketua DPRD Surabaya: Saling Bantu Jadi Penanda Penting Toleransi Antar Umat Beragama

Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono.

SURABAYA (Lenteratoday) – Bertepatan dengan peringatan hari wafatnya Isa Al Masih atau Jumat Agung (15/4/2022), Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengapreasiasi warga Kota Surabaya yang sangat rukun dan toleran antar umat beragama.

Jumapt Agung adalah peringatan penyaliban Yesus atau kematian Yesus di atas kayu salib serta pemakaman Yesus. Hal ini merupakan bagian dari pekan suci yang dirayakan oleh umat Kristiani.

Dalam rangka perayaan tersebut, Ketua DPRD kota Surabaya D. Adi Sutarwijono menegaskan bahwa Kota Surabaya merupakan kota yang sangat toleran antar umat beragama. “Saya menilai bahwa Surabaya merupakan kota yang toleran sehingga pemeluk agama-agama yang diakui oleh pemerintah maupun aliran kepercayaan dapat melaksanakan ibadahnya dengan leluasa,” ucap Adi pada Jumat (15/04/2022).

Lelaki yang kerap disapa dengan nama panggilan Awi ini juga menyampaikan masyarakat Surabaya sudah terbiasa dengan turut membantu antar umat beragama lainnya.

“Dalam perayaan hari-hari besar agama, juga ditandai umat-umat agama yang lain ikut membantu dan menjaga keamanan. Dan, itu sudah lazim di Surabaya. Menjadi salah satu penanda penting kerukunan umat beragama di Kota Pahlawan yang telah berjalan baik, sudah dirawat dan diperkuat,” tambahnya.

Dengan ditetapkanya Surabaya menjadi daerah PPKM level 1, aktivitas keagamaan yang terlaksana di Kota Pahlawan telihat lebih meriah dan leluasa. Pemerintah pun tak luput menjaga dengan protokol keamanan dan kesehatan.

“Surabaya sudah ditetapkan sebagai daerah PPKM dengan level 1, sehingga dapat kita lihat perayaan jadi lebih meriah dan leluasa, mulai Ramadhan, Nyepi ataupun seperti hari ini dalam rangkaian tri hari suci untuk umat Kristiani yang sudah dapat dilaksanakan 100 persen dibanding dengan tahun lalu,” ungkap Awi.

Di samping itu, Pemerintah Kota dan DPRD Surabaya akan terus memantau dan turut menjaga pelaksanaan kegiatan peribadatan yang diadakan seluruh masyarakat Surabaya. “Begitupun dengan agama-agama yang lain. Kami pun juga ikut memantau pelaksanan-pelaksanaan ibadat seluruh agama-agama yang ada di Surabaya,” kata Awi

Dengan adanya Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) yang telah terbentuk terdapat pula program kerja pemantapan kerukunan umat beragama. Forum tersebut dinilai sangat membantu dalam permasalahan dalam umat antar agama. “Kerukunan umat beragama masyarakat sudah bagus, meskipun ada problem, saya rasa tidak terlalu signifikan. Ada FKUB yang akan segera turun untuk menyelesaikan masalah,” tambahnya.

FKUB sendiri  telah memberikan rekomendasi kepada 251 rumah ibadah sepanjang 2008-2022, yang teridiri dari 160 masjid, 64 gereja,  1 pura, 10 vihara dan 3 klenteng. “FKUB telah bekerja dengan baik, bisa menghasilkan terkait penderian tempat ibadah yang sudah diselesaikan satu persatu. Melalui jalan dialog antar berbagai pihak dan menyelesaikan dengan mekanisme yang benar,” pungkas Awi.

Ia juga berharap agar masyarakat Surabaya menjaga kerukunan yang telah terjalin sejak lama antar umat beragama demi kelangsungan hidup masyarakat yang lebih baik. “Saya berharap agar semua masyarakat menjaga betul siuasi di Surabaya, sehingga kehidupan masyarakat bisa berlangsung lebih kondusif, program pemerintahan bisa dijalankan dengan baik, dan kemudian pemulihan ekonomi, dan kehidupan sosial, pendidikan dan kesehatan dapat ditopang atau dilakukan dengan baik,” pungkasnya pada wartawan Lentera.

Reporter : Miranti Nadya | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.