
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) – Pemerintah akan kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang direncanakan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Pemerintah menyalurkan BLT dengan tujuan bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
Terkait permasalahan ini, Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K. Yunianto mengatakan bahwa BLT bukan merupakan solusi untuk menyelesaikan masalah kelangkaan atau tingginya harga minyak goreng di pasaran.
“Terkait mahalnya harga minyak goreng di pasaran, pemerintah harus mencari akar permasalahannya dan mengusutnya sampai tuntas agar bisa terselesaikan," papar Sigit, Senin (18/4/2022).
Sementara itu ia mendorong agar pemerintah segera mencari solusi untuk permasalahan tersebut dan jangan sampai dibiarkan berlarut-larut. Karena jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan berdampak dan menimbulkan permasalahan lain di kemudian hari.
Sebab itu, legislator yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD PDIP Provinsi Kalteng ini, menyarankan kepada Pemerintah untuk mempersiapkan kebijakan yang berorientasi jangka panjang serta berkesinambungan, sebagai antisipasi agar kejadian ini tidak terulang kembali dimasa mendatang.
"Permasalahan minyak goreng yang belum terselesaikan hingga saat ini hendaknya menjadi peringatan bagi pemerintah untuk memperbaiki tata kelola minyak goreng sehingga tidak ada celah bagi oknum untuk bermain," jelas Sigit.
Selanjutnya ia mengatakan, dengan kondisi saat ini, dimana tidak hanya minyak goreng saja yang mahal, sejumlah bahan kebutuhan pokok pun sudah mengalami kenaikan harga, seperti gula, cabai, daging ayam potong, daging sapi, dan sebagainya. Tentunya program BLT sangat dinantikan oleh masyarakat, khususnya masyarakat golongan ekonomi lemah.
Selebihnya Sigit berharap pemerintah bisa segera menemukan solusi terbaik untuk mengendalikan harga minyak goreng agar kembali normal dan mudah didapatkan dipasaran. Selain itu ia berpesan agar penyaluran BLT harus diawasi agar tepat sasaran.
"Yang perlu diingat, BLT memang sangat diharapkan masyarakat dan tentu sangat membantu, namun bukanlah solusi terhadap mahalnya harga minyak goreng dan berbagai bahan kebutuhan pokok lainnya," pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pemerintah menargetkan untuk menyalurkan BLT sebesar Rp. 300 ribu per kepala kelurga, yang akan diberikan kepada 20,5 juta keluarga yang berhak menerima, yaitu yang termasuk penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), termasuk pedagang kaki lima (PKL) yang menjual makanan.
Reporter : Novita | Editor : Endang Pergiwati