20 April 2025

Get In Touch

Bupati Lamongan Minta Warganya yang di Perantauan Tidak Mudik

Bupati Lamongan Minta Warganya yang di Perantauan Tidak Mudik

Surabaya – Bupati Lamongan, Fadeli meminta pada warga Lamongan yang ada perantauan untuk tidak mudik termasuk pada Hari Raya Idul Fitri mendatang. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona (covid-19) dan juga untuk kebaikan mereka juga.

Fadeli mengatakan bahwa masyarakat Kabupaten Lamongan itumasyarakat yang cukup komitmen berani dan selalu berada di mana mana. Kebanyakanmereka berdagang dengan membuka tenda seperti penjual pecel lele, sari laut,pedagang kaki lima yang paling banyak di Jakarta.  “Oleh akrena itu kami juga cukup prihatindengan dinamika saat ini dengan adanya virus covid-19 ini. Di kota-kota besar sepertiJakarta sudah menutup wilayah-wilayah saat ini,” katanya setelah melakukanpertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasan di Gedung NegaraGrahadi, Sabtu (28/3/2020).

Fadeli juga tidak memungkiri jika saat ini sudah adabeberapa pedagang yang sudah pulang. “Kami selaku bupati terus memberikan himbauankepada masyarakat kabupaten Lamongan yang berada di perantauan terutamapedagang-pedagang kaki lima, pecel lele-pecel lele ini kami mengharapkan tidakperlu pulang, sekarang atau nanti pada saat Hari Raya nanti, nanti malah tambahrepot sendiri,” tandasnya.

Warga Lamongan yang berada di perantauan, lanjut Fadeli,sudah ada yang mengalihkan penjualan ini yang biasanya di tepi-tepi jalan saatini sudah pindah ke penjualan secara online. Untuk itu dia mengharapkan supayaterus diperbanyak. “Kalau kemarin penjualan online sekitar 20% saya harap hariini berusaha ditingkatkan, disosialisasikan karena masyarakat sendiri tidak bisakeluar seperti kemarin, apalagi di Jakarta lebih ketat lagi. Oleh karena itu sayamenghimbau pada masyarkaat Lamongan yang berada di perantauan terutama di Jakartayang jualan kaki lima, soto ayam, pecel lele, sari laut, saya himbau tidakperlu pulang kampung tingkatkan disana,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Maksum, Ketua Asisoasi Pedagang Sate Maduramengatakan bahwa pdagang pedagang sate dari Madura menyebar di seluruh Jatim, Solo,Cirebon, Jakarta, Batam, Sumbawa, hingga Sulawesi.

“Tentu saja karena menyebar ke mana-mana usahanya, kita selamaini sudah kontak tentang musibah covid 19. Sebagian besar sudah sepakat untuktidak mudik pada Idul Fitri. Apalagi di Bangkalan sudah kasih tahu gak akan adaacara sebelum Ramadhan. Biasanya ada acara seminar nasional gitu,” katanya.

Dia juga menandaskan, terkait dengan Idul Fitri, diamengharapkan pada semua pedagang sate, seperti tahun-tahun sebelumnya kalau terpaksapulang untuk mudik dia meminta untuk menuggu dulu hingga pandemic covid-19 mereda.“Apalagi kalau dari Madura itu kan mudiknya bukan Idul Fitri tapi Idhul Adha.Saya harap tidak pulang maksimal sampai Idul Adha. Mudah-mudahan waktu Idhul Adhabisa selesai corona. Jadi semua bisa pulang. Insya allah teman teman bisamematuhi kesepakatan bersama untuk tidak pulang kampung. Baik menjelang romadhondan Idhul Fitri,” tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansamengatakan dengan suasana ini maka harus dilakukan antisi[asi bersama di Jatim.“Terutama yang dalam korfirmasi kepada kami bahwa pejual pecel lele Lamongan diJakarta itu banyak sekali, kemudian penjua sate di Jakarta banyak sekali. Sate rara-rataMadura dan pecel lele rata-rata Lamongan. Oleh karena itu kaitan denganpertanyaan teman-teman beberapa hari terakhir untuk menghimbau supaya tidakmudik lebaran di tahun ini, maka tadi kami koordinasi degan Pak Bupati Lamongandan ketua koordinator penjual sate Madura,” tandasnya. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.