20 April 2025

Get In Touch

Pencatutan Nama Kepala Daerah di Kepengurusan Demokrat Jatim, Repdem Jatim: Ciderai Sistem Politik Indonesia

Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jatim saat memberikan pernataan terkait pencatutan nama kepala daerah oleh Partai Demokrat Jatim.(Foto:istimewa)
Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jatim saat memberikan pernataan terkait pencatutan nama kepala daerah oleh Partai Demokrat Jatim.(Foto:istimewa)

SUARABAYA (Lenteratoday)- Dunia perpolitik Jawa Timur ( Jatim ) gaduh karena dugaan pencatutan nama beberapa kepala daerah dalam kepengurusan baru DPD Partai Demokrat (PD) Jatim. Diketahui, Bupati Ngawi, Bupati Mojokerto, Walikota Madiun dan juga Bupati Lamongan telah membantah klaim sepihak tersebut.

Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jatim pun menilai hal tersebut sebagai kesalahan fatal yang bisa mencederai sistem politik di Indonesia.  Partai Demokrat juga dinilai miskin etika dalam penerapan sistem politik.

Lebih-lebih, d iantara nama-nama yang dicatut tersebut terdapat terdapat nama Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono yang merupakan kader asli partai berlogo banteng moncong putih besutan Megawati Soekarno Puteri ini.

"Pencatutatan nama seperti ini adalah contoh pendidikan politik yang buruk bagi masyarakat, saya berfikiri demokrat saat ini sedang dalam proses pendangkalan kualitas kader, ini miskin etika politik dan sangat tidak layak ditiru," ujar Ketua DPD Repdem Jawa Timur, Mahfud pada awak media, Sabtu (23/4/2022)

Pihaknya mengaku sangat menyayangkan partai yang pernah berkuasa dua periode di Indonesia itu bisa melakukan hal-hal yang tidak rasional, apalagi dengan mengklaim 10 kepala daerah masuk didalam kepengurus Demokrat Jatim tersebut.

"Mereka ini pernah berkuasa dua periode di negara ini, saya fikir pasti akan lebih dewasa penerapan politiknya apalagi untuk menentukan struktur. Oh ternyata tidak," tegas pria kelahiran Sumenep Madura ini.

Selaras dengan Mahfud, Wakabid Organisasi dan Keanggotaan DPD Repdem Jatim, Yudha Pratama menekan Demokrat jatim yang dinakhodai oleh wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak untuk segera melakukan klarifikasi terkait pencatutan nama beberapa kepala daerah di Jawa Timur yang dimasukkan pada pengurusan Demokrat Jatim tanpa dikonfirmasi terlebih dahulu.

"Kita jelas mendesak mas Emil untuk melakukan klarifikasi, yang paling aneh kan nama mas Ony Anwar dimasukkan padahal jelas-jelas beliau adalah kader PDI Perjuangan,"pintanya."Apalagi ada beberapa kepala daerah lain yang sudah mengklarifikasi ketidak benaran tersebut. Ini memalukan dan tidak jelas etika politiknya," jelas Yudha.(*)

Reporter: angga | Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.