
JAKARTA (Lenteratoday) -Ribuan jemaah umrah dan pelaku perjalanan internasional lainnya menumpuk dan telantar di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.
Kekacauan (chaos) terjadi di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi. Bandara dipenuhi oleh jemaah umrah yang hendak pulang ke negara masing-masing setelah menghabiskan bulan Ramadhan dengan beribadah di tanah suci Makkah.
Menurut media lokal Okaz, pada Selasa (3/5/2022), sejumlah besar calon penumpang tampak tidur di dalam dan luar terminal bandara.
Sedangkan media lokal Al Watan melaporkan, calon penumpang menumpuk di Terminal Utara (Hall No 1) di bagian layanan bagasi tanpa adanya staf yang melayani.
Banyak pelancong mengeluh tentang apa yang terjadi dan menekankan bahwa layanan yang buruk di bandara ini masih menjadi masalah meskipun telah dibangun terminal baru yang lebih luas dan modern.
Menurut mereka, kemacetan di bandara ini mendistorsi upaya baik yang telah dilakukan. Keputusan tegas harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Dalam video yang beredar, tampak jemaah duduk bergerombol di lantai beserta barang bawaan mereka di dalam bandara maupun di luar bandara.
Bahkan ada penumpang yang sudah berada di terminal bandara sejak Senin malam. Akibat pesawat delay, mereka tidur di ruang tunggu bandara.
Sumber Okaz juga menyebutkan, sejumlah maskapai meminta pengelola bandara agar membuka Terminal Haji yang lebih luas untuk mengurangi kepadatan. Namun, usul ini ditolak.
Okaz berusaha menghubungi juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil (GACA) untuk mengetahui penyebab penumpukan calon penumpang dan delay penerbangan. Namun, jubir GACA menyarankan agar menghubungi Perusahaan Bandara King Abdulaziz yang mengelola bandara dan Perusahaan Holding Bandara, mengingat Bandara Jeddah bersifat independen serta berafiliasi dengan Perusahaan Holding Bandara.
Bandara Jeddah memiliki independensi sendiri dan dikelola oleh Perusahaan Bandara Jeddah. CEO perusahaan tersebut, Rayan Tarbzouni, mengatakan pihaknya mencari ahli internasional untuk menjawab tantangan yang dihadapi Bandara Internasional King Abdulaziz.
Tarabzouni membenarkan adanya permasalahan yang terjadi saat ini, termasuk keluhan pembatalan penerbangan oleh para penumpang.
Dia mengatakan penumpukan penumpang itu terjadi karena berbagai sebab, yaitu peningkatan besar penerbangan internasional setelah melandainya pandemi yang juga bertepatan dengan musim umrah (*)
Editor: Arifin BH, dari berbagai sumber