
LAMONGAN (Lenteratoday) - Merebaknya kasus misterius hepatitis akut yang terjadi di berbagai negara. Membuat atensi khusus bagi Dinas Kesehatan Lamongan untuk melakukan antisipasi-antisipasi yang diperlukan.
Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, dr Taufik Hidayat, mengatakan sampai saat ini laporan kasus hepatitis akut misterius belum terjadi di Lamongan. Meski begitu, ia telah memberikan sosialisasi dan penekanan untuk kewaspadaan ke unit-unit rumah sakit dan puskesmas terkait hepatitis akut ini yang menjadi perhatian khusus bagi Dinkes.
"Sosialisasi ini tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) dan Dinkes Provinsi Jatim tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya,” kata Taufik, Senin (9/5/2020)
Dalam sosialisasi ini, lanjut Taufik. Pihaknya menekankan bagi puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan dini dengan memantau, melacak, menemukan sumber penularan, dan melaporkannya ke Dinkes Lamongan. Kemudian, masih Taufik, memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat melalui berbagai medan promosi serta membangun dan memperkuat jejaring kerja survelians dengan lintas program dan lintas sektor.
"Sedangkan RS agar meningkatkan kewaspadaannya melalui pengamatan semua kasus sindrom jaundice akut yang tidak jelas penyebabnya dan ditangani sesuai tata laksana serta dilakukan pemeriksaan laboratorium. Kemudian melakukan hospital record review terhadap kasus ini,” lanjutnya.
Adapun sosialisasi tersebut, Taufik menjelaskan, berisi tentang tindakan cepat pada hepatitis akut serta pemantauan dan pelacakan yang harus dilakukan seluruh rumah sakit dan puskesmas di Lamongan.
“Untuk pasien usia 16 tahun ke bawah bila ada gejala seperti diare berat, mual, muntah, mata kulit kuning, urine berwarna pekat, agar segera di-MRS-kan, dilakukan pemeriksaan laborat, diberi cairan dan obat yang membantu penyembuhan. Juga rutin diperiksa laboratorium DL dan LFT,” jelasnya.
Tidak hanya pada puskesmas dan rumah sakit, Taufik meminta kepada warga Lamongan, untuk waspada terhadap penyebaran hepatitis akut misterius ini. Salah satunya dengan menjaga dan menjalani pola hidup sehat dan bersih.
"Kami juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang. Bila ada yang bergejala awal (gastrointestinal) agar segera dirawat. Jangan nunggu muncul gejala berat (icterus). Apalagi sampai kejang dan koma, karena jika prognosanya jelek akan sulit di sembuhkan. Semoga penyebab kasus ini segera diketahui,” pintanya. (*)
Reporter : Triwi Yoga | Editor : Lutfiyu Handi