20 April 2025

Get In Touch

Pengamat : Golkar Bisa Jadi Pelabuhan Politik Bayu Airlangga

Bayu Airlangga
Bayu Airlangga

SURABAYA (Lenteratoday) - Keluarnya Bayu Airlangga dari Partai Demokrat menimbulkan berbagai spekulasi kemana tujuan partai politik (parpol) nya nanti.

Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, menilai salah satu parpol yang bisa menjadi pilihan Bayu Airlangga adalah Partai Golkar.

"Golkar juga termasuk partai yang bisa menjadi pilihan mas Bayu ke depannya dan Golkar juga relatif stabil urusan faksi-faksi lebih cair," kata Surokim yang juga Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC), Minggu (15/4/2022).

Lebih lanjut, Surokim, mengatakan bahwa menantu mantan Gubernur Jatim Soekarwo ini akan menjadi rebutan banyak parpol di Jatim. Tapi, menurutnya Golkar menjadi tempat yang paling pas untuk Bayu.

"Semua memungkinkan, namanya juga politik, seni kemungkinan dinamis bisa berubah setiap saat. Secara historikal, Pakde Karwo dekat dengan Golkar," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) UTM ini.

Hal ini tak lain karena akses Pakde Karwo yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ke semua dan lintas partai di Jawa Timur juga baik. Bahkan Pakde Karwo juga menjadi senior dan mentor banyak politisi di Jatim .

Di satu sisi, Surokim menandaskan bahwa Bayu jelas masih mempertimbanhkan petunjuk Pakde Karwo yang akan melihat lihat anginnya untuk menemukan momentum yang pas dan akan besar kemungkinan akan memilih partai yang bisa memberi karpet merah. Kemudian memberi jaminan posisi di pencalegan yang pas atau bahkan mungkin tiket pilkada.

"Golkar termasuk prospektif dan pengaruh Pakde juga cukup kuat di sana. Saya pikir semua masih ditimbang-timbang hingga proses pencalegan nanti. Pakde yang pasti bukan poltisi biasa karena sudah teruji dalam segala medan politik," kata dia.

Untuk hal seperti ini, lanjut dia, bagi Pakde Karwo bukan hal yang rumit. Situasi ini, menurut dia, adalah bagian dari cara Pakde Karwo mendewasakan Bayu yang pernah menjabat sebagai Plt Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim dan Ketua Muda Mudi Demokrat Jatim agar lebih siap dan tangguh dalam medan politik agar terus bisa mematangkan diri.

Surokim menambahkan, proses Bayu untuk mematangkan diri akan membuat pemuda berusia 31 tahun itu semakin matang dan menjadi politisi tangguh.

"Bayu yang berlatar pengusaha harus banyak ditempa dalam medan pengabdian dan kontestasi politik agar kian matang dan tangguh. Medan politik punya tantangan yang jelas beda dengan medan bisnis. Semua butuh pengalaman dan pemahaman medan juang politik yang lebih kuat sehingga akan bisa menjadi politisi yang juga kuat dan tangguh," tandas Surokim.

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Jatim, M Sarmuji mengaku siap menerima Bayu di Golkar. "Kami siapkan tempat berteduh di bawah pohon beringin," kata Sarmuji.

Isu Bayu menuju Golkar semakin kuat, setelah Sarmuji melakukan pertemuan 4 mata dengan Pakde Karwo pada akhir bulan Ramadan lalu. Meski demikian, Sarmuji mengaku hanya berdiskusi soal pangan.

"Tidak ada sangkut pautnya dengan kondisi Mas Bayu. Urusan politik hanya selingan saja dari sepanjang obrolan kami," kata Sarmuji dalam keterangannya, Sabtu (30/4/2022) lalu.

Sarmuji mengungkapkan, pertemuan dirinya dengan Pakde Karwo membahas terkait masalah ketahanan pangan di Jatim. Dalam pertemuan kedua tokoh ini terlihat gayeng berbincang tentang masa depan Indonesia dan Jatim, khususnya persoalan pangan yang memang menjadi bidang Pakde Karwo di Dewan Pertimbangan Presiden.

"Kami banyak membincangkan tentang persoalan pangan khususnya di Jawa Timur. Masalah pangan akan menjadi isu serius di masa mendatang, tidak hanya di Indonesia tetapi dunia karena di dalamnya ada faktor perubahan iklim yang melanda seluruh dunia," terangnya.

Diketahui sebelumnya, Bayu Airlangga memutuskan mundur dari Demokrat setelah dirinya merasa dizalimi dengan hasil Musda DPD Demokrat Jatim yang digelar di Surabaya pada 20 Januari 2022.

Pada Musda Demokrat Jatim tersebut, Bayu Airlangga mendapat dukungan 25 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat di Jatim, sedangkan rivalnya Emil Elestianto Dardak (Wakil Gubernur Jatim) meraih 13 dukungan DPC. Namun, DPP Demokrat memutuskan Emil Dardak sebagai Ketua Demokrat Jatim melalui pertimbangan fit and proper test. (*)

Reporter : Lutfiyu/rls | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.