
JAKARTA (Lenteratoday)- Australia melaporkan kasus diduga cacar monyet, pasien baru saja pulang dari Eropa. Adalah pria berusia 40 tahun yang mengeluhkan gejala ringan beberapa hari setelah sampai di Sydney."Gejala secara klinis sesuai dengan cacar monyet," beber departemen kesehatan negara bagian New South Wales, dikutip dari Reuters, Sabtu (21/5/2022).
Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Prof Tjandra Yoga Aditama berpesan Indonesia sebaiknya mewaspadai penyakit tersebut."Kita tahu bahwa sudah dilaporkan juga dugaan kasus dari Australia. Artinya, kita di Indonesia perlu memahami penyakit ini," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (21/5/2022)."Dan melakukan pengendalian cacar monyet bila diperlukan," sambung dia.
Prof Tjandra yang tengah berada di Amerika Serikat menggambarkan proses identifikasi kasus cacar monyet di New York. Menurutnya, sampel pasien yang dirawat semula dikirim ke laboratorium kesehatan kota dan jika dinyatakan positif bakal diverifikasi lebih lanjut oleh Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Amerika Serikat (CDC). Hal ini untuk memastikan apakah pasien benar-benar terkait cacar monyet.
"Ini adalah salah satu bentuk sistem rujukan berjenjang yang baik juga diterapkan di negara kita," beber dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, WHO langsung melakukan rapat darurat usai laporan cacar monyet tercatat lebih dari 100 kasus, Jumat (20/5/2022). (*)
Negara yang Mengonfirmasi Penemuan Cacar Monyet
Belgia Prancis
Jerman Italia
Belanda Portugal
Spanyol Swedia
Inggris Amerika Serikat
Kanada Australia
Reporter: reuters,ashar | Editor: Widyawati