21 April 2025

Get In Touch

Hasto Sidang Doktor, PDIP Surabaya: Inspirasi Belajar Sepanjang Hayat

Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wawali Armuji dan sejumlah politisi PDIP Djarot Saiful Hidayat, Bambang DH dan Whisnu Sakti Buana kompak mengenakan kaus bertuliskan ‘Bung Karno Arek Suroboyo’ di kediaman Wali Kota
Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wawali Armuji dan sejumlah politisi PDIP Djarot Saiful Hidayat, Bambang DH dan Whisnu Sakti Buana kompak mengenakan kaus bertuliskan ‘Bung Karno Arek Suroboyo’ di kediaman Wali Kota

SURABAYA (Lenteratoday)- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bakal menjalani sidang terbuka promosi doktor di Universitas Pertahanan pada Senin, 6 Juni 2022. Keluarga besar DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya turut berbangga atas sidang doktoral Hasto.

“Kami semua bangga dan mengucapkan selamat kepada Pak Sekjen. Ini momen spesial bagi beliau, karena selain menjalani sidang doktoral, hari ini bertepatan dengan hari lahir Bung Karno yang ke-121 yang tentunya membawa makna yang dalam bagi Pak Hasto sebagai seorang Soekarnois,” ujar Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono.

Adi mengucapkan selamat kepada Hasto melalui sambungan video call, Senin pagi (6/6/2022). “Selamat Pak Sekjen. Semoga sukses, lancar, dan ilmunya membawa manfaat bagi semuanya,” ujar Adi.

Sambungan video call itu dilakukan dari kediaman Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Hadir Wawali Armuji, sejumlah politisi PDIP di antaranya Djarot Saiful Hidayat, Bambang DH, Whisnu Sakti Buana. Mereka berkumpul mengenakan kaus bertuliskan “Bung Karno Arek Suroboyo”, untuk memperingati Hari Lahir Bung Karno dan mengumumkan sayembara desain patung sang proklamator yang akan dibangun di Surabaya.“Selamat ya Pak Sekjen. Luar biasa, sidang doktor pas Hari Lahir Bung Karno,” ujar Djarot.

“Selamat Pak Sekjen. Kami di Surabaya nih, ikut bergembira dan bersyukur,” imbuh Bambang DH.

Antusiasme juga ditunjukkan Armuji. “Selamat Pak Sekjen. Lancar semuanya,” ujarnya.

“Selamat Pak Sekjen, semoga sidang doktornya berjalan sukses,” papar Whisnu.

Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wawali Armuji, sejumlah politisi PDIP Djarot Saiful Hidayat, Bambang DH dan Whisnu Sakti Buana kompak mengenakan kaus bertuliskan ‘Bung Karno Arek Suroboyo’ ,saat melakukan video call dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di kediaman Wali Kota Surabaya, Senin pagi (6/6/2022).(Foto:istimewa)

Dalam studi doktoralnya, Hasto menulis disertasi berjudul “Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara”. Hasto mengambil tema soal geopolitik Bung Karno karena terinspirasi dari dialog-dialognya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Adi menyebut sidang promosi doktor Hasto menunjukkan bahwa pemikiran dan tindakan Bung Karno selalu relevan dengan berbagai tantangan zaman. Termasuk saat ini di mana situasi geopolitik dunia dalam situasi yang tidak menentu seiring hadirnya perang Rusia melawan Ukraina.

“Pemikiran Bung Karno yang menggalang Gerakan Non-Blok, memperjuangkan kemerdekaan negara-negara Asia-Afrika menjadi inspirasi bahwa kita harus terus berjuang untuk dunia yang berkeadilan dan bebas dari invasi serta imperialisme. Sampai kapan pun ini relevan, termasuk dalam situasi geopolitik dunia yang memanas saat ini,” ujar Adi yang juga ketua DPRD Surabaya.

Sehingga, lanjut Adi, apa yang diangkat oleh Hasto dalam studi doktoralnya juga mampu memberi perspektif yang luas terhadap makna pertahanan negara, di mana sistem pertahanan harus didesain melibatkan seluruh komponen rakyat Indonesia.

Adi menambahkan, kegigihan Hasto dalam menuntut ilmu patut diapresiasi dan dijadikan teladan oleh generasi muda, khususnya para kader PDI Perjuangan. Hasto dalam kondisi penuh kesibukan karena menjalankan agenda politik kerakyatan tetap membagi waktu untuk belajar secara formal hingga hari ini menjalani sidang promosi doktor.

“Ini menjadi inspirasi bahwa belajar haruslah sepanjang hayat, ilmu yang diabdikan untuk kepentingan kemanusiaan. Ilmu yang bukan berada di menara gading, tapi menggerakkan publik bahkan bangsa untuk menempuh langkah progresif demi kemajuan peradaban,” pungkas Adi.(*)

Reporter:mira,rls | Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.