Proyek Bedah Rumah Mangkrak, Ini Nasib Mantan Petinju Kelas Dunia di Kota Malang

MALANG (Lenteratoday) – Janji pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk merenovasi rumah mantan petinju kelas internasional, Wicahyono alias Dobrak Arter, melalui program bedah rumah berujung kekecewaan. Pembangunan yang sempat digembar-gemborkan pada Mei 2024 itu kini mangkrak tanpa kejelasan.

Dobrak, yang pernah mengharumkan nama Indonesia di dunia tinju, kini terpaksa hidup di rumah kontrakan akibat rumahnya tak kunjung selesai direnovasi.

“Saya hanya ingin bukti, bukan janji. Rumah saya dijanjikan akan dibedah, tapi nyatanya berhenti di tengah jalan. Pembangunannya bahkan tidak sampai 50 persen,” ujar Dobrak, Jumat (17/1/2025).

Untuk diketahui, program bedah rumah ini diluncurkan secara resmi oleh Pj Wali Kota Malang saat itu, Wahyu Hidayat, bersama jajaran Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang. Dalam seremoni yang berlangsung di rumah Dobrak di kawasan kelurahan Kasin Kota Malang, rumah berukuran 4×11 meter itu dijanjikan akan direnovasi hingga layak huni.

Namun, realisasi program tersebut jauh dari harapan. Dobrak menjelaskan bantuan yang diterimanya hanya berupa uang tunai senilai Rp 5 juta, ditambah sumbangan Rp 1,5 juta dari KONI dan Rp 2,5 juta dari beberapa rekan yang peduli terhadap dunia tinju. Sisanya, ia harus menggunakan dana pribadi untuk melanjutkan pembangunan.

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas Hidup, 100 RTLH di Kota Malang Dapat Bansos Bedah Rumah

“Bantuan pasir dari Lumajang juga nggak ada semua, entah kemana. Tukang hanya kerja separuh, lalu ditinggalkan begitu saja,” kata Dobrak.

Akibat rumah yang mangkrak, Dobrak kini terpaksa tinggal di rumah kontrakan sederhana di belakang Pasar Kasin. “Rumah itu belum bisa ditempati. Sekarang saya hanya bisa kontrak, karena pembangunan tidak dilanjutkan,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Dobrak, yang pernah mengharumkan nama Indonesia melalui prestasinya di ring tinju, merasa perjuangannya tidak dihargai. Ia berharap ada perhatian lebih dari pemerintah, terutama untuk memastikan janji yang pernah disampaikan bisa diwujudkan.

“Saya ingin ada kesempatan untuk berbicara dengan wakil rakyat. Saya sempat membuat harum nama bangsa dan negara di bidang tinju. Tapi apa yang saya dapat sekarang. Harapannya ya saya perlu bukti, nggak ada harapan lagi, saya butuhnya bukti pemerintah,” pungkasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi



Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini