KEDIRI, (Lenteratoday) – Bupati Hanindhito Himawan Pramana, akarab disapa Mas Dhito, menerima kunjungan Menteri Sosial (Mensos)Tri Rismaharini atau Risma, Minggu (13/2/22) di Pendopo Panjalu Jayati. Kehadiran mantan Walikota Surabaya itu untuk memberi bantuan atensi kepada para penerima manfaat, seperti para penyandang disabilitas dan mantan pengguna narkoba
Pada kegiatan tersebut, didampingi Mas Dhito, Risma menyerahkan secara simbolis bantuan atensi kepada 32 penyandang disabilitas, 5 anak berhadapan dengan hukum (ABH/korban) dan 5 orang korban penyalahgunaan Napza. Bantuan atensi yang diserahkan berupa bantuan kewirausahaan, perlengkapan sekolah, nutrisi, peralatan tulis, sepatu, baju, sembako dan vitamin.
Atensi atau Asistensi Rehabilitasi Sosial sendiri adalah layanan rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan/atau residensial melalui kegiatan dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, perawatan sosial dan/atau pengasuhan anak, dukungan keluarga, terapi fisik, terapi psikososial, dan terapi mental spiritual, pelatihan vokasional dan/atau pembinaan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi sosial; dan dukungan aksesibilitas.
Pemberian layanan Atensi dengan menggunakan metode manajemen kasus.Bantuan kewirausahaan di antaranya berupa usaha warung kelontong, warung kopi dan pertanian, ternak kambing, usaha laundry, usaha menjahit, jual es, dan jual juice. Total nilai bantuan yang diberikan Rp59.474.000. Bantuan disalurkan dari Balai Besar Soeharso Surakarta, Balai Besar Temanggung, Balai Antasena Magelang, Balai Satria Baturaden, dan Balai Margo Laras Pati.
Bagi Mensos Tri Rismaharini, setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan dari negara. Tidak terkecuali warga negara yang sedang menghadapi masalah sosial. Selanjutnya mengutip amanat UUD 1945 Pasal 34 yang menyatakan “Fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh Negara”. Lalu pada Pasal 27 Ayat (2) menyatakan “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
“Amanat itulah alasan saya berkeliling pelosok tanah air. Saya bahkan pernah ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menemui penerima manfaat dimana perjalanannya saja memakan waktu 4 hari. Jadi, konstitusi sudah mengamanatkan agar semua warga negara mendapatkan pelayanan dari negara. Mereka bisa fakir miskin, anak telantar, ataupun penyandang disabilitas,” urai Mensos Risma di Pendopo Kabupaten Kediri, Minggu (13/2/22).
Kepada penerima manfaat, Risma memberikan motivasi agar terus bersemangat. “Tuhan memberikan kelebihan dan kekurangan untuk setiap manusia. Kepada anak-anakku, kalian jangan minder, tidak usah berkecil hati,” katanya.
Namun demikian, Risma berpesan kepada penerima manfaat dari ABH dan KP Napza untuk waspada dan mawas diri agar tidak terjebak dengan permasalahan yang sama di masa lalu. Kepada Mas Dhito, Risma meminta agar dilakukan pemantauan terhadap progres bantuan yang telah diberikan.
“Mohon pantauannya Pak Bupati. Barangkali di tengah jalan dibutuhkan tambahan bantuan atau dukungan silakan disampaikan. Terima kasih Pak Bupati, sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk negara hadir, membantu saudara-saudara kita, yang memang kurang beruntung,” tutup perempuan kelahiran Kediri ini. Dengan berbagai bantuan tersebut diharapkan penerima manfaat hidup lebih mandiri. Termasuk dapat meningkatkan pendapatan ekonomi sehingga lebih sejahtera.
Dalam kesempatan sama, Mas Dhito menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas perhatian dan bantuan dari Mensos Risma. “Terima kasih atas perhatian dan bantuan dari Ibu. Kehadiran Ibu saja lebih dari cukup. Apalagi diberikan bantuan,” kata pejabat berusia 29 tahun ini seraya mengatakan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan kerja sama dengan Kemensos.
Reporter: Gatot Sunarko/Adv | Editor : Endang Pergiwati