Serangan Israel di Gaza Utara Tewaskan 50 Anak

GAZA (Lenteratoday) – Serangan Israel sebanyak dua kali terhadap bangunan tempat tinggal di Gaza utara pada, Jumat(1/11/2024) telah menewaskan 84 warga Palestina dan dilaporkan Kantor Media Pemerintah Gaza 50 korban tewas itu diantaranya anak-anak.

Kantor Media Pemerintah, seperti dikutip dari Al Jazeera pada Sabtu (2/11) WIB, menambahkan bahwa dua gedung bertingkat itu menjadi tempat berlindung sekitar 170 orang sebelum menjadi sasaran serangan Israel.

Tewasnya 84 orang dalam pemberitaan disebut sebagai “pembantaian” karena tidak ada kru pertahanan sipil, layanan medis, atau layanan bantuan lainnya yang tersedia saat pengepungan dan pemboman terus berlanjut dari Israel.

Tidak disebutkan lokasi bangunan tersebut, tetapi mengatakan bahwa bangunan tersebut milik keluarga Shalayel dan al-Ghandour.

Serangan itu terjadi saat Israel dan Hamas juga kembali buntu, mengenai gencatan senjata di Gaza.

Baca Juga :  Dubes Palestina: Terimakasih Setinggi-tingginya untuk Bangsa Indonesia

Pejabat Hamas Abu Zuhri menegaskan mereka bertujuan menghentikan perang pemusnahan terhadap rakyat Gaza, sehingga tidak akan menerima apa pun kecuali gencatan senjata permanen dalam proposal.

Ia mengatakan Hamas yakin Israel tidak menginginkan perjanjian gencatan senjata, tetapi ingin memulangkan para tawanan tanpa mengakhiri perang yang ditolak kelompok itu.

Abu Zuhri menambahkan bahwa AS tidak tertarik pada perjanjian yang sebenarnya.

Seorang pejabat Hamas yang enggan disebutkan namanya pada, Jumat(1/11/2024) juga mengatakan mereka menolak proposal dari mediator Mesir dan Qatar, untuk gencatan senjata jangka pendek di Gaza.

“Proposal tersebut tidak mencakup penghentian agresi secara permanen, juga tidak memerlukan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza atau pemulangan orang-orang yang mengungsi,” pejabat tersebut seperti diberitakan AFP.

Sumber: CNN Indonesia/Editor: Ais



Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini