26 April 2025

Get In Touch

Tanggul di Perumahan Sigura-gura Jebol, Pemkot Malang Segera Evaluasi Penanganan Banjir

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Senin (27/11/2023). (Santi/Lenteratoday)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Senin (27/11/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Kejadian banjir telah melanda salah satu perumahan di kawasan Bendungan Sigura-gura, Kecamatan Lowokwaru, Sabtu (25/11/2023) kemarin. Banjir tersebut disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi, hingga menyebabkan jebolnya tanggul pembatas di area tersebut.

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyatakan kesiapannya dalam menangani dampak yang terjadi serta memberikan evaluasi terkait dengan kejadian tersebut.

"Untuk banjir di daerah tersebut, kemarin memang di luar prediksi yang kita persiapkan. Kita tahu Kota Malang ini juga mendapatkan dampak dari El-Nino, selain itu juga hujannya kemarin intensitas tinggi juga. Kemarin juga ada beberapa sarpras di sana yang tidak kuat dan akhirnya jebol. Kemarin sudah saya lihat, beberapa rumah memang terkena dari limpahan air akibat jebolnya kontruksi tersebut," ujar Pj Wali Kota Malang, saat dikonfirmasi awak media, Senin (27/11/2023).

Wahyu menjelaskan, masalah saluran irigasi yang tersumbat menjadi salah satu penyebab utama banjir di wilayah tersebut. Menurutnya, hal ini menyebatkan hambatan aliran air yang pada akhirnya menyebabkan jebolnya tanggul pembatas. Ditegaskan oleh Wahyu, evaluasi terkait dengan site plan dan kepemilikan area, juga sedang dilakukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

"Itu akhirnya menyebabkan air meninggi dari kontruksi dan menyebabkan tanggul jebol. Karena itu ada kemiringan jadinya kasian dengan rumah yang ada di bawahnya," serunya.

Lebih lanjut, pria yang menjabat sebagai Sekda definitif Kabupaten Malang ini, juga menyampaikan rencana evaluasi terhadap saluran irigasi di berbagai titik, seperti Gadingkasri dan Karangbesuki di Kecamatan Klojen. Ia juga menyoroti peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran air, mengingat adanya temuan benda-benda besar seperti kasur dan lemari yang dapat menghambat aliran sungai.

Di sisi lain, dalam menghadapi cuaca ekstrem. Wahyu juga menegaskan bahwa Pemkot Malang telah melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelumnya. Kesiapan relawan, personel, aparat, dan koordinasi dengan dinas terkait, menurutnya telah diselesaikan.

"Drainase juga sudah selesai tahap pertama, seperti di Sawojajar itu. Rata-rata kemarin dengan intensitas hujan seperti itu, Sawojajar saya rasa kemarin beberapa titik sudah tidak banjir," terang Wahyu.

Di akhir, meski telah memiliki masterplan terkait drainase, beberapa titik seperti kawasan Jalan Sukarno Hatta dan Galunggung, menurutnya juga masih memerlukan realisasi sesuai dengan alokasi dana APBD 2024. Wahyu menyebutkan bahwa pihaknya juga akan meminta bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi guna mendukung rencana perbaikan drainase yang telah disusun.

"Sudah ada masterplannya tapi ada tahapan yang harus kita realisasikan sesuai dengan APBD kita. Kita juga akan meminta bantuan pusat dan provinsi untuk mewujudkan masterplan drainase kita," tukasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.