
MADIUN (Lenteratoday) - SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, Jawa Timur, menerima 260 taruna/taruni angkatan VII/58 pada tahun 2024 ini. Untuk itu, SMAN 3 Taruna Angkasa ini siap menciptakan generasi yang berprestasi.
Ratusan siswa dari berbagai wilayah Indonesia secara simbolis diserahkan oleh orang tua kepada pihak sekolah di Gedung Graha Dewanto, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Minggu (14/7/2024).
Kepala Sekolah SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun Jatim, Agus Supriyono, menyebut tahun ajaran 2024/2025 ada 900 pendaftar yang kemudian diambil 260 taruna/taruni. Rinciannya, 160 taruna dan 100 taruni. Setelah mengikuti serah terima, nantinya mereka akan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama tiga hari.
Kemudian akan dilanjukan masa basis alias masa pembentukan sikap, karakter selama tiga bulan. Selama masa basis baik anak maupun orang tua tidak diperkenankan berkomunikasi.
"Jadi, pada masa basis orang tua tidak boleh melakukan hubungan apapun dengan anaknya. Kecuali, ketika keadaan darurat. Kalau sudah selesai masa basis, nanti ada komunikasi melalui telepon seminggu sekali," kata Agus.
Selanjutanya, Agus memberikan pesan pada wali murid untuk mengikhlaskan anaknya. Pasalnya, pendidikan merupakan proses yang membutuhkan waktu, kesabaran, ketelatenan, dan kesungguhan. Sehingga, cita-cita dari pada pelajar bisa terwujud.
"Harapannya, mudah-mudahan generasi yang seleksinya lebih ketat ini bisa mendatangkan prestasi yang lebih banyak," harapnya.

Masih di tempat yang sama, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Madiun, Lena berharap sekolah dapat memberikan proses pembelajaran dengan baik. Sehingga, dapat menghasilkan prestasi-prestasi akademik maupun non akademik. Mengingat, salah satu barometer kualitas pendidikan bisa dilihat dari capaian prestasinya.
"Semua SMA, SMK yang ada di Jatim harus bisa menunjukkan kualitas pembelajarannya, karena Jawa Timur harus menjadi barometer pendidikan di Indonesia," punkasnya.
Sementara itu, Maspia, salah satu wali murid berasal dari Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengangaku sangat bahagia karena anaknya dapat diterima di salah satu sekolah ungulan di Indonesia. Terlebih anaknya, Rajwa Yumna Butsainah, memiliki cita-cita menjadi akademi kepolisian (akpol).
Meski berat karena harus melepaskan anaknya di asrama, Maspia tetap bangga karena anaknya sudah mampu menjadi siswa SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun. "Siap tidak siap harus siap demi cita-cita anak," ungkapnya. (*)
Repoter : Wiwiet Eko Prasetyo | Editor : Lutfiyu Handi