BLITAR (Lenteratoday) – Untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Pemkab Blitar bersama stakeholder membentuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) secara bertahap di 248 desa dan kelurahan di Kabupaten Blitar.
Pembentukan PKBM ini ditandai dengan pembukaan Kelompok Belaja “Generasi Emas” di Desa Sragi, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar oleh Bupati Blitar, Rini Syarifah diwakili Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, Rully Wahyu Prasetyowanto yang juga Plt Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Pemkab Blitar.
Membacakan sambutan Bupati Rini, Rully menyampaikan pembukaan pembukaan Kelompok Belajar “Generasi Emas” di Desa Sragi ini, merupakan hasil kepedulian, kerja keras, kolaborasi dan sinergi dari seluruh elemen guna mewujudkan salah satu cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Ibu bupati mengucapkan selamat kepada Pemerintah Desa Sragi, terutama kepada Ibu Kepala Desa, yang berkat kepeduliannya terhadap pendidikan dan keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup warga desanya telah terpilih sebagai Pilot Project Pembentukan PKBM Filial yang merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah dalam pembangunan Sumber Daya Manusia di Kabupaten Blitar,” ujarnya, Senin(2/12/2024).
Diungkapkan Rully kalau warga Desa Sragi beruntung, telah menjadi yang pertama diantara 248 desa dan kelurahan se-Kabupaten Blitar yang bisa mendapatkan program ini.
“Harapannya panjenengan semua dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, istiqomah dalam melaksanakan proses pembelajaran sampai mendapatkan Ijazah Kesetaraan. Jika Pemerintah saja peduli kepada panjenengan, maka panjenengan juga harus peduli atau sayang kepada diri sendiri, memberikan nilai tambah bagi diri, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, untuk dapat meningkatkan kualitas diri yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan,” jelasnya.
Kepada Tim Penanganan Anak Tidak Sekolah, teruskan GRANATS (Gerakan Penanganan Anak Tidak Sekolah) hingga tuntas ke 247 desa/kelurahan yang lain.
“Entaskan Anak Tidak Sekolah Kabupaten Blitar, tuntaskan wajib belajar 13 tahun, bersama-sama kita tingkatkan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Blitar. Rumuskan kebijakan-kebijakan strategis berdasarkan data yang valid, update dan akurat, sehingga kebijakan benar-benar tepat sasaran,” tandasnya.
Ditambahkannya semoga Program PKBM ini membawa manfaat dan berkah, untuk masyarakat Desa Sragi dan Kabupaten Blitar agar lebih maju dan berdaya saing imbuhnya.
Sementara itu Rully mengatakan kalau pembentukan PKBM ini untuk mengurangi Anak Tidak Sekolah dan Anak Putus Sekolah, agar bisa melanjutkan sekolah dan meningkatkan kesejahteraannya.
“Dari warga Desa Sragi saja ada 41 orang yang mendaftar, mulai usia sekolah sampai yang sudah berusia 48 tahun,” katanya.
Hal ini juga untuk mengurai rata-rata lama sekolah yang masih 7,83 kurang lah atau masih rendah. Berdampak pada pengukuran IPM yang terakhir masih 72,84, diharapkan PKBM bisa meningkatkan SDM dan mengurangi persoalan lainnya seperti stunting, kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” terang Rully.
Mengenai PKBM Filial yaitu kelompok belajar minimal 10 orang, serta dilakukan ditempat tidak perlu menuju ke lokasi belajar yang jauh,” ujarnya.
“Dengan pembiayaan dari APBD, untuk 2025 juga sudah dianggarkan sekitar Rp 1 miliar,” beber Rully.
Rully menambahkan jika warga menyelesaikan pendidikannya, melalui Kejar Paket sampai mendapat ijazah. Selain menuntaskan sekolah, juga bisa mendapat perkejaan lebih layak sesuai tingkat pendidikannya.
“Karena ada tiga pembangkit untuk pengukuran IPM, yakni dari pendapatan atau pengeluaran, kesehatan dan pendidikan ini yang perlu di push (dorong,” tutupnya.
Reporter: Ais/Editor: Arief Sukaputra
