BLITAR (Lenteratoday) – Saat pandemi Covid-19 ada pihak yang berusaha memanfaatkan situasi, mencatut nama pejabat Pemkab Blitar untuk mencari keuntungan dengan cara menipu.
Seperti dialami Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso yang foto dan namanya dicatut, digunakan menjadi akun Whatsapp (Wa) dengan nomor lain untuk menipu. “Saya juga baru tahu, ada Wa dengan menggunakan foto saya,” ujar Wabup Rahmat, Jumat (16/7/2021).
Ketika melihat foto screenshot atau tangkapan layar pembicaraan aku Wa atas nama Rahmat Wakil Bupati Blitar tersebut. Wabup Rahmat langsung memastikan itu bukan nomer HP nya, karena foto profil untuk nomer HP miliknya tidak ada yang menggunakan foto profil seperti itu. “Itu jelas palsu dan bukan milik saya, nomer HP saya cuman 2 yaituyang ditanggung Pemkab Blitar dan nomer saya pribadi,” tandasnya.
Dengan ditemukannya akun Wa yang dipastikan hoax atau palsu tersebut, Wabup Rahmat minta siapa pun yang dihubungi orang mengatasnamakan pejabat Pemkab Blitar. Baik Bupati, Wabup, Sekda atau Kepala Dinas Blitar, jangan mudah percaya dan harus dicek. “Karena saat ini masih pandemi Covid-19, ada yang memanfaatkan untuk meminta sesuatu seperti bantuan, sumbangan atau lainnya. Harus dikonfirmasikan lagi ke pemkab atau pihak terkait,” beber Wabup Rahmat.
Apalagi dalam pembicaraan Wa tersebut, Wabup Rahmat dituliskan meminta sumbangan untuk yayasan atau sekolah. Padahal selama ini Wabup Rahmat tidak pernah melakukan hal semacam itu. “Jangankan minta bantuan atau sumbangan ke pihak lain, justru beberapa kegiatan pemkab saya biaya dengan uang pribadi,” ungkapnya.
Agar tidak terjadi lagi kedepan, Wabup Rahmat menegaskan akan mengambil tindakan hukum untuk mencari dan menangkap pelaku yang mencatut nama Bupati, Wabup, Sekda atau pejabat Pemkab Blitar lainnya. “Saya akan minta lacak tim cyber polisi, untuk menangkap dan memproses hukum. Agar tidak seenaknya, mencatut nama pejabat Pemkab Blitar,” pungkasnya.
Secara terpisah Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Blitar, Eko Susanto membenarkan sejak semalam mendapat laporan dari Tim Cyber Patrol Kominfo, adanya akun Wa atas nama Rahmat Wakil Bupati Blitar yang beredar di medsos. “Setelah mendapat laporan itu, sesuai kewenangan Kominfo langsung kami tindaklanjuti,” kata Eko.
Yakni membuat flyer atau pengumuman melalui medsos Kominfo, baik FB maupun IG Pemkab Blitar serta minta diumumkan melalui Radio Persada. “Kalau jalur hukum, yang bisa mengambil tindakan dari Bagian Hukum. Sambil kita pantau terus, apakah akun Wa tersebut masih aktif atau sudah dihapus,” terangnya.
Ditambahkan Eko sampai saat ini dari hasil pantauan Tim Cyber Patrol Kominfo,u baru dialami 2 pejabat yakni Bupati Blitar Rini Syarifah dan Wabup Blitar Rahmat Santoso. “Lainnya belum kami temukan, kalau ada masyarakat yang menemukan akun atas nama pejabat Pemkab Blitar bisa memberikan informasi melalui medsos Pemkab Blitar atau Kominfo Kabupaten Blitar,” imbuhnya.
Sebelumnya Bupati Blitar, Rini Syarifah yang akrab disapa Mak Rini juga pernah akun Facebook (FB) miliknya, dicloning dan disalahgunakan oleh orang tidak bertanggung jawab. Dengan munculnya akun FB atas nama Rini Syarifah, serta menggunakan foto Mak Rini. Akun palsu tersebut banyak mengirim pesan melalui FB messenger, meminta nomor handphone/whatsapp pada beberapa orang.
“Kemudian diminta mengirimkan balik 6 angka kode keamanan WA, yang dikirim melalui SMS ke nomer HP orang yang dihubungi akun FB palsu tadi.(ais)