Dian Sastrowardoyo akhirnya membeberkan sebuah fakta mengejutkan yang telah ia simpan bertahun lama-lamanya. Putra sulung Dian Sastro yang bernama Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo diketahui mengidap autisme.
Pemeran utama dalam film Ada Apa Dengan Cinta itu pun mengatakan bahwa ia sudah mengetahui hal tersebut sejak sang anak masih berusia delapan bulan. Hal ini tidak terlepas dari insting seorang ibu dari Dian Sastro. Untuk menilik lebih lanjut tentang penyebab dan ciri-ciri anak yang mengidap autis, Okezone telah merangkum beberapa informasi yang bisa Anda simak di bawah ini.
Melansir dari berbagai sumber, autisme atau autism spectrum disorder (ASD) bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti faktor genetik dan lingkungan. Dalam beberapa kasus, ada yang menyebut autisme disebabkan oleh vaksin yang diberikan kepada bayi. Namun hingga saat ini belum ada penelitian yang berhasil membuktikan hal tersebut.
Sementara untuk ciri-ciri anak autis sendiri bisa dilihat dari 3 indikator utama antara lain, kesulitan berkomunikasi, gangguan dalam berhubungan sosial, serta perilaku-perilaku khas lainnya :
Kesulitan komunikasi
Anak yang mengidap autisme cenderung sulit berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Mereka kesulitan untuk berbicara, memahami pembicaraan, membaca, dan menulis.
Tidak hanya itu, anak dengan autisme juga sulit memahami penggunaan bahasa tubuh. Misalnya ketika kedua orangtuanya menunjuk suatu objek atau melambai ke arah mereka. Selain itu, mereka sering mengulang kata-kata yang baru didengar dan sering melantunkan kata-kata tersebut dengan iringan nada lagu, seperti sedang bernyanyi.
Gangguan dalam berhubungan sosial
Ciri-ciri lain anak dengan autis yakni, mereka lebih senang atau asyik dengan dunianya sendiri. Alhasil, mereka cenderung kesulitan untuk menjalin hubungan sosial dengan orang-orang di sekitarnya.
Anak dengan autisme juga sulit untuk melakukan kontak mata. Mereka kesulitan menghadapi kondisi di sekitar, apakah orang yang mereka temui sedang merasa sakit, sedih, dan lain sebagainya. Karenanya memang diperlukan perlakuan khusus, karena anak dengan autisme tidak mudah menjalin hubungan pertemanan dengan orang lain.
Perilaku-perilaku khas lain
Terakhir, Anda juga bisa melihat perilaku-perilaku khas lain yang sering ditunjukkan anak dengan autisme. Misalnya, mereka lebih cepat marah dan mengeluarkan suara-suara tertentu.
Mereka juga memiliki keterbatasan tertentu dan biasanya selalu membicarakan satu topik berulang-ulang. Dalam beberapa kasus, ada anak autis yang suka mengibaskan tangan, dan menyimpan benda-benda asing seperti batu, dan sering menatap dengan pandangan kosong.(okz)