
MALANG (Lenteratoday) -Stadion Gajayana di Kota Malang, akan menjalani proses rehabilitasi yang mencakup peningkatan dan pembaruan fasilitas. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah menyusun proposal rehabilitasi salah sau stadion tertua di Indonesia ini untuk diajukan pada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI).
"Kami mengajukan rehabilitasi ke Kemenpora RI. Tempat ini merupakan stadion legendaris dan merupakan salah satu stadion tertua di Indonesia selain stadion Lebak Bulus. Jadi ini legend banget," ujar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (29/7/2023).
Baihaqi mengatakan, melihat kondisi saat ini, stadion Gajayana belum mencapai standar untuk menyelenggarakan pertandingan di tingkat nasional maupun internasional. Oleh karena itu, Baihaqi menyatakan bahwa pembiayaan yang dibutuhkan untuk proyek besar ini tidak dapat ditanggung sepenuhnya oleh APBD Kota Malang, melainkan dengan mengajukan proposal kepada pemerintah pusat.
Baihaqi mengestimasikan proyek rehabilitasi ini memerlukan dana sekitar Rp 200 miliar. Namun, jumlah ini menurutnya tidak akan mencakup rehab total, melainkan sebagian besar dari rencana pembaruan yang akan dilakukan. Diantaranya yakni penggantian kursi penonton yang sesuai dengan ketentuan FIFA.
"Karena memang tidak rehab total, jadi kira-kira sekitar Rp 200 miliar. Jadi ini rehab besar yang nanti bisa menjadikan stadion ini bertaraf nasional bahkan internasional. Misalnya seperti rehabilitasi tempat duduk yang full menggunakan single seat. Kemudian penerangan, lintasan lari, penggantian rumput, dan penunjang pertandingan lainnya," terang Baihaqi.
Baihaqi berharap agar setelah proposal selesai dikirimkan, pihak Kemenpora dapat melakukan peninjauan lapangan untuk memberikan rekomendasi guna merealisasikan rehabilitasi stadion Gajayana, melalui mekanisme APBN (*)
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH