SURABAYA (Lenteratoday) – Harga emas kembali merosot pada akhir perdagangan Jumat (13/5/2022) atau Sabtu pagi WIB (14/5/2022). Kondisi ini mencatat kerugian dua hari berturut-turut dan menetap di level terendah dalam 14-minggu terakhir.
Dari akhir perdagangan tersebut diketahui bahwa kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange jatuh 16,4 dolar AS atau 0,9 persen. Dengan demikian harga emas perounce ditutup pada 1.808,20 dolar AS per ounce.
Harga tersebut setelah mencapai terendah sesi 1.797,45 dolar AS. Bahkan angka itu adalah yang terendah sejak 30 Januari. Sehingga, selama sepekan ini harga emas anjlok 3,9 persen untuk pengiriman Juni.
Dikutip dari Antara, pada hari sebelumnya, Kamis (12/5/2022), emas berjangka anjlok 29,10 dolar AS atau 1,57 persen menjadi 1.824,60 dolar AS setelah terangkat 12,7 dolar AS atau 0,69 persen menjadi 1.853,70 dolar AS pada hari Rabu (11/5.2022), dan tergelincir 17,6 dolar AS atau 0,95 persen menjadi 1.841,00 dolar AS pada hari Selasa (10/5/2022).
Nilai emas ini jatuh di bawah rata-rata pergerakan 200-hari pada hari Kamis (12/5/2022). Analis pasar berpendapat bahwa konsolidasi dalam minggu depan di bawah 1.830 dolar AS akan memperkuat sinyal bearish, yang akan membuka jalan bagi penurunan 25 persen lagi menuju area 1.350 dolar AS.
Meski demikian menurut analis pasar ternyata masih ada ruang untuk menghindari skenario bearish. “Hanya aksi jual tiba-tiba dolar AS yang kemungkinan akan mengubah prospek teknis bearish emas,” kata Jeffrey Halley, yang mengawasi riset pasar Asia-Pasifik untuk platform perdagangan daring OANDA.
Sementara, untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 22,8 sen atau 1,1 persen, menjadi ditutup pada 21,00 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 0,7 dolar AS atau 0,08 persen, menjadi ditutup pada 930,70 dolar AS per ounce. (*)
Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi