Kunjungi Museum NU, Anis Matta Ingin Bangun Kembali Semangat Kepahlawanan

SURABAYA (Lenteratoday) – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta ingin kembali membangun semangat kepahlawan seiring dengan hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini, Selasa (10/11/2020). Hal ini disampaikan saat melakukan kunjungan di Museum NU, Surabaya.

Anis menandaskan bahwa kunjungan ke museum NU di kota Surabaya yang bertepatan dengan hari pahlawan nasional sebagai momentum paling emosional dalam sejarah bangsa. “Karena Pekik takbir Bung Tomo dan resolusi jihad NU adalah perlambang bagaimana cinta tanah air dan keyakinan agama menyatu, bagaimana semangat nasionalisme dan semangat jihad menyatu. Dan ini menunjukkan bahwa di dalam sejarah kita sampai sekarang dan di masa yang akan datang tidak akan pernah ada yang bisa memisahkan antara agama dan negara, antara agama dan nasionalisme,” tandasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa ketika suatu saat negara mengambil keputusan perang, maka orang-orang ikut berperang mempertahankan kemerdekaan dan gugur, maka dalam keyakinan agamanya tergolong dalam jihad fisabilillah. Hal itu lah, lanjut Anis, momentum paling emosional yang menyatukan agama dan negara, semangat jihat dan semangat nasionalisme sekaligus.

“Jadi kami kesini untuk memperingati dan kita ingin membangun kembali semangat kepahlawanan ini, karena sekarang, terutama ketika kita menghadapi krisis, kita membutuhkan semangat nasionalisme baru yang asasnya adalah cinta kita kepada tanah air. Kemudian, keyakinan agama kita pada waktu yang sama dan cita-cita sejarah baru kita hari ini dan dimasa,” katanya.

Baca Juga :  Debut Pertama Pada Pilkada, Partai Gelora Jatim Keluarkan Rekomendasi Pada 14 Cakada

Manfaat dari kunjungan tesebut sekaligus mengenang masa lalu supaya mendapatkan inspirasi untuk masa depan. Selain itu, dia juga menandaskan bahwa sumber dari semangat nasionalis baru sekarang ini adalah cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang masuk dalam 5 besar dunia.

“Inilah semangat nasionalisme baru yang menyatukan kita semuanya dan insya Allah bisa mengeluarkan kita dari fenomena pembelahan yang sekarang ini mengancam integritas kita sebagai bangsa,” sambungnya.

Dia juga menandaskan bahwa, Gelora lahir tanggal 28 Oktober tahun lalu, kemudian dideklarasikan pada 10 November. Anis menegaskan, Gelora ingin menggabungkan dua momen sejarah tersebut, yaitu momen Sumpah Pemuda yang merupakan momen lahirnya Indonesia bangsa, dan momen hari Pahlawan yang menunjukkan determinasi sebagai bangsa dengan mempertahankan kemerdekaan yang direbut bulan sebelumnya.

“Jadi dua makna ini, makna kesatuan Indonesia, makna determinasi kita sebagai bangsa, inilah kira kira akar dari seluruh falsafah berdirinya Partai Gelora,” pungkasnya. (ufi)

Latest news

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini