SURABAYA (Lenteratoday) – Para pegiat wisata di Probolinggo wadul ke DPRD Jatim, Rabu (24/2/2021). Mereka meminta supaya exit tol Tongas dibuka, sehingga wisatawan yang menuju Bromo bisa lewat Tongas.
Zendra perwakilan dari pegiat wisata di jalur Lumbang Tongas ke Sukapura, mengaku sejak penutuan exit tol Tongas, pendapatan mereka menurun drastis. Sebab tidak ada wisatawan yang datang ke Bromo melalui jalur tersebut.
“Akibat kebijakan pintu exit tol di Tongas pengaruh banget sama putaran ekonomi di daerah kita. Kemudian dari tiga tujuan kita ke sini ada dua yang sudah kita dapatkan, untuk Elf dan bus, kita udah bisa masuk dan rambu-rambu akan dipasang,” tandasnya.
Dia mengatakan bahwa kehidupan mereka sangat tergantung dari wisatawan. Maka, ketika ada kebijakan exit tol Tongas ditutup, mata pencaharian mereka tidak ada lagi. “Bisa dikatakan penghasilan mati, soalnya penghasilan kita utamanya di Bromo sudah tidak ada,” tandasnya.
Dulu, dalam seminggu mereka bisa melayani para wisatawan sebanyak lima kali. Namun sekarang, dalam sebulan mereka hanya bisa satu kali, itupun kalau ada wisatawan. Kejadian seperti ini sudah dirasakan sejak dua tahun lalu atau sebelum adanya Covid-19.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, Mahdi mengungkapkan bahwa para pegiat wisata ini sangat merugi. Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan pengelola jalan tol supaya membuka lagi exit Tongas. Dengan demikian ada wisatawan yang masuk.
“Solusinya bahwa sementara yang bisa dilewati itu elf dan bus. Kedepannya bagaimana akses jalannya juga bisa lebih memadai,” tandasnya.
Selain membuka exit tol, juga akan diberikan papan exit tol menuju Bromo di Tongas. Dengan demikian para penguna jalan tol akan bisa melihat bahwa exit tol Tongas sudah dibuka. “Tidak ada papan nama, kemudian mobil pribadi yang menuju Bromo bisa keluar melalui tol Tongas ini,” tandasya. (ufi)
