MAGETAN (Lenteratoday) – Pesawat Tucano One mengalami gagal mendarat (crash landing) di ujung Run Way 35 Lanud Iswahjudi. Akibat kejadian tersebut, pilot terpaksa keluar (eject) menggunakan kursi pelontar.
Dengan cepat, Crash Team melakukan evakuasi untuk menyelamatkan pilot beserta crew pesawat. Selain itu, sebagian mengamankan area TKP agar petugas dapat mengevakuasi pesawat yang gagal mendarat dengan normal.
“Latihan ini diskenariokan sesuai dengan keadaan sesungguhnya, sehingga dapat mengasah ketangkasan dan kesigapan para prajurit,” jelas Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi, Letkol Sus Filfadri, Kamis(25/03/2021).
Untuk diketahui, Crash Team terdiri dari Baseops, Pemadam Kebakaran (PK), Satpomau, Paskhas, Intelijen, Tim Kesehatan dari RSAU dr. Efram Harsana dan Penerangan. Mereka memiliki keunggulan dan fungsi yang berbeda, sehingga dapat saling melengkapi ketika dalam satu team.
“Latihan ini dinamakan Elang Gesit. Ini merupakan salah satu manuver lapangan agar tercapainya koordinasi yang terpadu pada setiap unsur yang terlibat. Sehingga prajurit siap kapanpun untuk menanggulangi incident maupun accident,” imbuhnya.
Skenario lain dalam latihan tersebut adalah dimana prajurit memaksa helikopter milik perusahaan minyak asing untuk mendarat (force down) karena memasuki batas wilayah udara nasional tanpa izin melintas.
“Helikopter dipaksa mendarat oleh F16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi di Shelter 14 Lanud Iswahjudi,” kata Filfadri.
Dalam latihan Elang Gesit juga melakukan skenario pengisian bahan bakar pesawat dalam keadaan mesin pesawat masih menyala. “Kondisi ini untuk keadaan sangat terdesak untuk menjalankan misi berikutnya,” pungkasnya. (Ger)