22 April 2025

Get In Touch

Usai Hadiri KTT G7, Presiden Jokowi Berencana Kunjungi Ukraina

Presiden Jokowi saat menghadiri KTT G7 di Jerman.
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT G7 di Jerman.

JAKARTA (Lenteratoday) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung ke Ukraina setelah menghadiri KTT G7 di Jerman. Rencana ini disampaikan Menlu RI Retno LP Marsudi dalam keterangan pers di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/6/2022).

Rencananya, Jokowi akan berangkat dari Jerman, kemudian melintasi Polandia untuk menuju ke Ukraina. Selain ke Ukraina, Presiden Jokowi juga berencana melakukan kunjungan ke Rusia.

"Selanjutnya, Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia. Sebagai informasi teman-teman dalam beberapa hari ini saya juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Bapak Presiden ke Ukraina dan Rusia," kata Retno.

Retno menyampaikan pihaknya berkomunikasi langsung dengan Ukraina dan Rusia. Komunikasi juga dijalin Retno dengan Presiden Palang Merah Indonesia, UNOCHA, Menlu Turki hingga Sekjen PBB.

"Tentunya komunikasi juga terus kita lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri," imbuh Retno.

Situasi perang di Ukraina juga sebelumnya menjadi bahasan Jokowi saat bertemu sejumlah pemimpin negara saat KTT G7. Jokowi menyoroti dampaknya terhadap rantai pasok pangan dunia.

"Selain menghadiri dua sesi dalam KTT G7 and partner countries tersebut bapak presiden juga melakukan sekitar 9 pertemuan bilateral. Yaitu dengan PM India, Presiden Perancis, PM Kanada, Kanselir Jerman, PM Inggris, PM Jepang, Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa, dan managing director IMF. Selain membahas isu penguatan kerjasama bilateral, isu terkait perang di Ukraina dan dampaknya terhadap rantai pasok pangan dunia dibahas hampir di semua pertemuan bilateral tersebut," ujar Retno. '

Menurut Retno, Jokowi menekankan mengenai pentingnya untuk segera menyelesaikan gangguan rantai pasok pangan. Ratusan juta bahkan miliaran penduduk di dunia bakal merasakan dampaknya jika dunia tidak bersatu mengatasi masalah tersebut.

"Di sini sangat jelas presiden membawa suara negara berkembang yang memang sangat berdampak dari terjadinya perang di Ukraina. Kekhawatiran terhadap rantai pasok pangan memang sangat mengemuka di dalam diskusi-diskusi bilateral," imbuh Retno.

Berbagai sumber | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.