21 April 2025

Get In Touch

Program Minyak Kita, Apa Bedanya dengan Program Minyak Goreng Curah Rakyat?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mengunjungi warung pangan di bilangan Klender Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022), untuk memastikan ketersediaan minyak goreng Rp14 ribu per liter (Ant)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mengunjungi warung pangan di bilangan Klender Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022), untuk memastikan ketersediaan minyak goreng Rp14 ribu per liter (Ant)

JAKARTA (Lenteratoday) -Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan dalam waktu dekat ini akan memasarkan minyak goreng kemasan sederhana yang dilabeli merek "Minyak Kita".

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, saat ini pihaknya sedang memproses izin edar Minyak Kita ke Badan Pengawasa Obat dan Makanan (BPOM).

Namun sebenarnya apa bedanya antara MinyakKita dengan Minyak Goreng Rakyat?

Mendag Zulhas mengatakan, program 'Minyak Kita' ini merupakan program lanjutan dari program sebelumnya yaitu Minyak Goreng Curah Rakyat alias MGCR.

Dia menjelaskan, perbedaannya hanya terletak pada kemasan minyak goreng yang lebih kuat dan rapi.

"Kalau minyak goreng curah yang MGCR itu kan plastiknya tipis takut pecah. Nah dengan program Minyak Kita itu nantinya packagingya lebih bagus. Lebih kuat dan rapi," ujar Mendag Zulhas, mengutip Kompas.

Lebih lanjut Zulhas menjelaskan, kemasan baru migor curah ini nantinya jauh lebih bersih dari kemasan sebelumnya. Kemudian, sesuai dengan harganya, selain ada label kemasan "Minyak Kita" juga akan tertulis label harga sebesar Rp 14.000.

Adapun ongkos pengemasannya, kata Zulhas, akan menjadi tanggung jawab pihak produsen dan tidak dibebankan ke konsumen. "Biaya pengemasan ditanggung produsen, jadi nggak naik lagi," kata Zulhas.

Zulhas menambahkan, nantinya apabila izin Minyak Kita sudah selesai, pasarnya akan diperluas hingga ke supermarket.

"Kalau beli liter gini kan harus di tempat tertentu kan harus dicurahkan. Harus dituang, perlu orang lagi dan kadang-kadang bisa netes kotor. Kalau itu kan toko-toko yang semacam minimarket itu enggak mau, tapi kalau sudah dikemas mereka akan mau," jelas Zulhas (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.