
BALI (Lenteratoday) - Kegiatan puncak G20 di Bali akan menjadi ajang pertemuan bagi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, dan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi. Mereka akan membahas beberapa isu strategis antara kedua negara.
"Diplomasi, dan dalam hubungan yang kompleks, seperti hubungan antara Amerika Serikat dan China. Ada banyak hal yang harus dibicarakan," kata Blinken sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu (9/7/2022).
Blinken mengaku bahwa dia sudah menantikan pertemuan tersebut sehingga dapat membahas berbagai hal secara produktif dan konstruktif nantinya. Blinken diperkirakan bakal mengulang peringatan kepada China agar tak mendukung invasi Rusia di Ukraina.
Selain itu, kedua pihak juga akan membahas isu kontroversial seperti klaim luas Laut China Selatan, perluasan pengaruh di Pasifik, hak asasi manusia hingga tarif perdagangan.
Di satu sisi, kedua pihak dilaporkan masih memiliki minat yang sama untuk menjaga hubungan diplomasi tetap stabil. "China dan Amerika Serikat adalah dua negara besar. Jadi kedua negara perlu menjaga hubungan tetap stabil," ucap Menlu China, Wang Yi.
Sebelumnya, pejabat AS telah memberikan peringatan berupa konsekuensi hingga sanksi apabila China menawarkan dukungan material bagi Rusia dalam perang ini.
China menyebut hal tersebut sebagai operasi militer khusus untuk menurunkan militer Ukraina.
Meski keduanya bersaing dalam isu strategis, namun AS dan China tetap menjadi mitra dagang utama. Presiden AS Joe Biden sebelumnya bahkan mempertimbangkan untuk menghapus tarif pada barang China. Hal itu dilakukan untuk mengekang lonjakan inflasi di negeri Paman Sam.
Sumber : cnnindonesia.com | Editor : Lutfiyu Handi