17 April 2025

Get In Touch

Jenazah Shinzo Abe Dibawa ke Tokyo

Pihak keluarga telah membawa kembali jenazah Shinzo Abe ke Tokyo, setelah dinyatakan meninggal dunia akibat ditembak di Nara. Foto: (AFP/PHILIP FONG)
Pihak keluarga telah membawa kembali jenazah Shinzo Abe ke Tokyo, setelah dinyatakan meninggal dunia akibat ditembak di Nara. Foto: (AFP/PHILIP FONG)

SURABAYA (Lenteratoday) - Setelah menjalani perawatan dan nyawanya tak tertolong di rumah sakit di Kashihara, Jepang barat, jenazah mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe sudah dibawa ke Tokyo pada hari ini, Sabtu (9/7/2022).

Dilansir dari AFP, sesaat sebelum pukul 06.00 waktu lokal, satu mobil jenazah yang membawa istri Abe, Akie, dan diyakini membawa jenazah mantan pemimpin itu ke Tokyo.

Abe meninggal dunia karena ditembak saat sedang pidato kampanye di Nara pada Jumat (8/7/2022). Ia meninggal dunia di usia 67 tahun pada pukul 17.03 waktu lokal setelah sempat menerima penanganan darurat.

Berdasarkan keterangan kepolisian bahwa Abe diyakini tertembak di bagian dada dan leher. Kepolisian juga menyatakan bahwa Abe ditembak tiga kali dari belakang. Akibat insiden itu, Abe tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit.

Rumah Sakit Nara Medical University mengonfirmasi Abe meninggal dunia usai kritis akibat penembakan itu. Berdasarkan dokter yang menangani, peluru itu tembus "cukup dalam hingga mencapai jantung" hingga menewaskan Abe.

Abe pun mengalami pendarahan hebat. Dokter mengatakan jarak antara satu luka dengan yang lainnya sepanjang lima sentimeter.

Mereka setelah mengupayakan segala cara termasuk operasi terbuka, namun tetap tidak dapat menghentikan pendarahan hingga akhirnya Abe meninggal dunia.

Pelaku penembakan yaitu seorang pria bernama Tetsuya Yamagami, warga lokal Nara berusia 44 tahun sudah ditangkap di lokasi kejadian tak lama setelah penembakan terjadi. Dikutip Reuters, media lokal Fuji TV menyebutkan Tetsuya merupakan mantan anggota pasukan pertahanan diri maritim atau dikenal angkatan laut Jepang.

Tetsuya disebut keluar dari pasukan pertahanan Jepang pada 2005 silam. Ia dikabarkan menggunakan senjata api rakitan besar untuk melancarkan aksinya itu. Padahal, hukum kepemilikan senjata di Jepang sangat ketat. (*)

Sumber : cnnindonesia.com | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.