
JAKARTA (Lenteratoday) – Eksportir Indonesia kini mulai bergairah menjalankan roda bisnisnya. Seperti produsen ayam potong Charoen Pokphan Indonesia (CPI) yang menargetkan ekspor ayam beku hingga 1.000 ton ke Singapura sampai akhir tahun ini. Rencananya, pengiriman tahap pertama sebanyak 50 ton daging ayam pada Rabu (13/7) malam nanti.
Ekspor ayam tersebut dijadwalkan tiba pada Jumat mendatang di Singapura dan akan dikelola oleh Crown Pacific Beverage, yang merupakan mitra dagang CPI.
"Kami berharap besar bahwa ekspor ini akan berjalan lancar dan berkelanjutan dan akan meningkat," ujar Komisaris Utama CPI Tjoe Hadi Gunawan dalam acara seremoni pelepasan ekspor seperti dikutip dari The Strait Times.
Tjoe meyakini ekspor tersebut akan berdampak positif pada industri perunggasan di tengah krisis pangan global.
Selain ke Singapura, CPI saat ini juga mengekspor daging ayam dan olahannya ke Jepang, Timor-Leste, Papua-Guinea, dan Qatar.
Dalam laporan tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin menyebut ekspor 1.000 ton daging ayam bernilai Rp40 miliar.
Indonesia sendiri sebelumnya tidak pernah mengekspor daging ayam ke Singapura. Biasanya, ekspor yang dikirim adalah telur asim
Singapore Food Agency (SFA) mengizinkan tiga perusahaan asal Indonesia untuk mengekspor daging ayam dan produk daging ayam ke dalam negeri. Kedua perusahaan itu adalah Charoen Pokphand Indonesia dan Japfa Comfeed, melalui anak usahanya Ciomas Adisatwa.
Sebelumnya Ciomas Adisatwa mengatakan kepada The Straits Times bahwa perusahaan akan mulai mengirimkan ayam beku ke Singapura pada 24 Juli mendatang. Rencananya, perusahaan akan mengirimkan 100 ton ayam beku dalam bulan pertama pengiriman.
Upaya Indonesia untuk mengekspor ayam ke Singapura sendiri seiring dengan kebijakan Malaysia yang menutup keran ekspor unggas ke luar negeri per 1 Juni 2022. Malaysia menutup ekspor ayam ke luar negeri karena pasokan menipis sehingga menyebabkan harganya melonjak drastis.
Sementara, produksi daging ayam di Indonesia diperkirakan mencapai 3,88 juta ton, lebih banyak dari kebutuhan dalam negeri. Tak ayal, pemerintah berharap sebagian surplusnya bisa dijual ke luar negeri, terutama Singapura.
Sumber : CNN | Editor : Endang Pergiwati