
Surabaya – Pelantikan gelombang kedua terhadap sekitar 32 Pejabat Administrator (Setingkat Eselon III) dan Pengawas (Setingkat Eselon IV) di lingkungan Dinas Sosial Pemprov Jatim, digelar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (11/4/2020). Pada para pejabat tersebut, Gubenur meminta supaya mereka meningkatkan sensitifitas sosial mereka di tengah kondisi pandemic Covid-19 seperti saat ini.
Gubernur menandaskan, pelantikan itu dilakukan karena memangada kebutuhan mendesak pada kelengkapan struktur di Dinas Sosial. Hal itu menajdipenting untuk bisa disegerakan agar semua hal yang terkait dengan tugas danfungsi Dinas Sisoal dan juga berbagai ikhtiar Gugus Tugas Covid-19 Pemprovjatim.
“Mungin diantaranya saudara semua pernah terkonfirmasi hadirnyaGugus Tugas atau di UPT dengarnya samar-samar. Saya ingin semua menjadi speakerjadi gebyar yang kita lakukan, tapi juga saudara diharapkan memberikan respondari apa yang saudara lihat di lingkungan masing-masing. Kita harus membangun twotraffic communication, Kepala Dinas Sosial menyampaikan pada UPT, dan UPT menyampaikanfeedback pada Kepala Dinas Sosial yang kemudian disampaikan pada Gugus Tugas,”tandasnya.
Dia menambahkan, slogan Cettar (Cepat, efektif, tanggap, transparan,akuntabel dan responsive) harus menajdi ruh pelayanan pada seluruh masyarkat. Khofifahjuga meminta supaya semua pejabat yang baru dilantik untuk menjadi bagian yangterpanggil kehadirannya di masyarkaat. Sebab saat ini masyrakat ingin pelayananyang cepat dan lebih tanggap lagi.
“Masyarakat ingin kita segera memberikan respon jika adasesuatu yang mereka inginkan segera mendapatkan kejelasan pelayanan. Hari ini,apakah saudara di UPT dan setruktur apapun di Dinas Sosial, mungkin ketikaorang tahu bahwa saudara menjadi bagian keluar besar Dinas Sosial, mereka tahubahwa akan ada bantuan pangan non tunai (BPNT) yang ditambahkan untuk masyarakatJatim, mungkin mereka akan tanya kira-kira masuk dalam daftar DTKS (DataTerpadu Kesejahteran Sosial) atau tidak,” kata Gubernur yang juga mantanMenteri Sosial ini.
Maka, lanjutnya, ketika mendapatkan pertanyaan seperti itu,tidak bisa kemudian menjawab itu bukan bagian dari tugasnya. “saya minta,tolong semua melakukan ikhtiar memberikan quick respon, dan kecepatan untukbisa memberikan respon menjadi bagian penting untuk membantu ketenanganmasyarakat,” tegasnya.
Khofifah juga menyamapikan adanya tambahan tambahan BPNT di Jatim sebanyak 1.042.000, keluarga.Kemudian mereka yang masih belum tercover dalam DTKS senagai penerima BPNT itu,maka ada BLT untuk tiga bulan, setiap bulan Rp 600 ribu. Sedangkan yang BPNTjuga ada intervensi dari pemerintah yang awalnya Rp 150 ribu menjadi Rp 200ribu selama 9 bulan.
“Kemungkin kartu BPNT baru akan selesai minggu ketiga April.Ini mungkin minggu keempt April baru bisa dicairkan. Tolong saudara memberikan respondengan suasana yang melegakan, jangan kemudian dijawab itu bukan tupoksi saya,saya tidak tahu. Saya minta tolong sensifitas kita pada hari ini terbangunlebih kuat di jajaran Dinas Sosial. Sensifitas kita menjadi penting untuk bisamenjadi bagian dari upaya pelayanan sosial. Dijawab, ya, inshaAllah mingguketiga April, saya cek, ya,” tegas khofifah..
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Alwi mengatakan akansegera mengoordikasikan dengan jajarannya guna menjalankan apa yang menjadipenekanan dari Gubernur Jatim. “Kami akan segera menterjemahkan, dan hari ini mumpungkumpul akan kita adakan tindak lanjut dari penekanan-penekanan Ibu. Sehinggabisa langsung action plan, teman-teman UPT itu bisa mengadakan komunikasi denganKabupaten/ Kota dimana berada untuk mendata orang-orang non DTKS, sehinggamereka tidak menjadi orang yang terlupakan,” tandasnya. (ufi)