10 April 2025

Get In Touch

Pemkab Kediri ‘Abaikan’ Permohonan Stimulus PHRI Akibat Dampak Corona

Pemkab Kediri ‘Abaikan’ Permohonan Stimulus PHRI Akibat Dampak Corona

Kediri - Para pelaku usaha dibidang pariwisata di KabupatenKediri mulai menjerit akibat wabah Covid-19. Secara kelembagaan Persatuan Hotel dan RestoranIndonesia (PHRI) Kediri telah mengakomodir keluhan anggotanya dan sudahbersurat secara resmi ke Dinas Pendapatan (Dispenda) dengan tembusan BupatiKediri,  namun hingga Minggu (12/4/2020), belum jugamendapat tanggapan.

“Yaitulah, sebetulnya PHRI sudah melayangkan surat  ke Dispenda tembusannya ke Bupati dan Ketua DPRD KabupatenKediri, tapi belum ada jawaban sampai sekarang ini, Minggu (12/4/2020). Kami butuhkebijakan yang bisa sedikit meringankan usaha anggota PHRI,” kata Ketua PHRIKediri Raya, Sri Rahayu Titik Nuryati.

Dia merasa kasihandengan anggotanya yang tempat usahanya di wilayahKabupaten Kediri. Sebab sejak merebaknya wabah Covid-19 dan diberlakukan kebijakan socialdistanding, usaha mereka sepi, bahkan ada yang sudah tutup sementara waktu dan merumahkankaryawannya.

Ia mencontohkan dua hotel yang sudah tutup,Hotel Damar Mas, Wates, Kecamatan Ngancar dan Wisma Luwak Mas di Rejomulyo,Sugihwaras, Ngancar. “Tadi saya juga berusaha komunikasi dengan personelDispenda, katanya masih dibahas,” imbuh Bunda Yayuk, panggilan akrab Sri RahayuTitik Nuryati.

Dia berharap, kebijaksanaan tersebut bisacepat diberikan, mengingat setiap hari para pelaku usaha terus mengeluarkanbiaya operasional.  Dia menyebutkan anggotaPHRI meliputi pengusaha Hotel, Restoran, Catering, lembaga Pendidikan, birotravel.

“Yang lain masih operasional, meskipunkondisinya sepi. Tetap bertahan, terutama untuk resto atau kulinernya, hanyamelayani pembelian dibawa pulang. Jika tertalalu lama, bisa-bisa mereka benar-benargulung tikar,” ujarnya.

Sesama masyarakat Kabupaten Kediri, Bupatisemestinya juga peka dengan kesulitan pelaku usaha, bukan hanya sekelompokmasyarakat yang diperhatikan. Responnya harus cepat, demi menjaga dunia usahatetap bertahan ditengah wabah Covid-19. “Jangan diolor-olor seperti sekarangini,” kata BundaYayuk.

Terpisah, Kepala Dinas Komunikasidan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan, SAP, Msi saat dikonfirmasimengatakan, pemkab memperhatikan semua sektor yang terimbas Covid-19. Termasukstimulus bagi pelaku-pelaku usaha di sektor pariwisata. “Bahkan semua sektor usahayang terdampak. Saat ini masih tengah pembahasan, kalau sudah selesaipembahasan pasti kami sampaikan, mohon sabar dan pengertiannya,” ujar Krisnalewat pesan singkat.

Berbeda dengan anggota PHRI yang berada diKota Kediri menyambut gembira kebijaksanaan pembebasan pajak daerah yangdiberikan Pemkot Kediri. Pasalnya, stimulus tersebut sangat membantu biayaoperasional selama penanganan wabah Covid-19 yang langsung memukul usahamereka.

“Semua nggota PHRIyang domisili usahanya di Kota Kediri mengucapkan syukur Alhamdulillah, inisangat melegakan. Semua anggota sedikit lega karena bisa digunakan  biaya operasional terutama untuk memberikangaji para karyawannya yang masih dipertahankan agar tidak terjadi PHK,” ujarKetua PHRI Kediri Raya, Sri Rahayu Titik Nuryati, Sabtu (11/4/2020).

Dia mengatakan, saat ini belum semua pengusahaHotel, Restoran, Catering, lembaga Pendidikan, biro travel, pelaku pariwisatabergabung dalam PHRI Kediri. Saat ini organisasi yang dipimpinnya baruberanggotakan 70 pengusaha.

Dia mengaku belum tahu pastistimulus pembebasan pajak daerah yang diberikan Pemkot Kediri itu hanya untukpengusaha yang tergabung dalam PHRI atau juga non-PHRI. Namun demikian, BundaYayuk, berharap kebijaksanaan itu bisa diberikan kepada semua pengusaha bidangkepariwisataan yang ada.

“Sebagai organisasi,PHRI, sangat berharap, semua pelaku bisnis wisata di Kediri bisa bertahanditengah wabah Covid-19 ini. Setidaknya jangan sampai terjadi PHK massal,sehingga bisa menambah pengangguran,” katanya. (gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.