21 April 2025

Get In Touch

KIB Jatim Utamakan Kader Internal untuk Dampingi Khofifah di Pilgub

Koalisi KIB, Samuji (Ketua DPD PD Golkar), Wakil Ketua DPW PPP Jatim, Mujahid Ansori dan Ketua DPW PAN Jatim Rizki Sadiq.
Koalisi KIB, Samuji (Ketua DPD PD Golkar), Wakil Ketua DPW PPP Jatim, Mujahid Ansori dan Ketua DPW PAN Jatim Rizki Sadiq.

SURABAYA (Lenteratoday) - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Jawa Timur yang diisi Partai Golkar, PAN, dan PPP masih melakukan berbagai pertimbangan untuk menentkan siapa yang akan menjadi pendamping Khofifah Indar Parawansa dalam Pilgub Jatim mendatang. Namun, demikian KIB mengutamkan calon dari internal.

Hal ini seiring dengan adanya peluang Partai Demokrat akan gabung dengan KIB dan membawa skema Khofifah - Emil jilid II pada Pilgub Jatim 2024 mendatang. Ketua DPD Golkar Jatim, M Sarmuji menegaskan bahwa jika ada yang mau bergabung dengan KIB, maka harus menyesuaikan dengan yang sudah ada.

Selain itu, lanjut Sarmuji, urusan koalisi merupakan usulan dari DPP atau pusat. Sementara, untuk rencana Partai Demokrat gabung ke KIB masih dilakukan penjajakan ditingkat pusat, maka untuk daerah harus menunggu keputusan dari pusat terlebih dulu.

"Untuk KIB yang mau bergabung itu harus diawali dari partai yang ada di tingkat pusat. Jadi gak bisa ekornya mendahului kepalanya. Kalau ada partai baru mau masuk komunikasi ke DPP dulu, baru ke tingkat daerah," kata Sarmuji saat Konferensi Pers KIB Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Jumat (12/8/2022).

Meski demikian, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini menyebutkan bahwa komunikasi antara Partai Demokrat dengan KIB sudah berjalan. "Kalau Demokrat pusat gabung KIB, kami pasti senang. Artinya kekuatan kita (KIB) bertambah. Rintisan komunikasi (antara Demokrat dan KIB) itu ada, tapi biar waktu yang menjawab," tegasnya.

Akan tetapi, soal penentuan siapa yang akan menjadi calon wakil gubernur mendampingi Khofifah pada Pilgub mendatang akan ditentukan lebih lanjut. Sarmuji menegaskan jika pihaknya akan lebih mengutakan kader internal untuk Pilgub Jatim 2024. Apalagi, Golkar memiliki banyak kader internal yang mumpuni untuk diusung di Pilgub Jatim 2024.

"Sekali lagi, bahwa Pilgub Jatim masih jauh, Belanda masih jauh. Dan kalau siapa yang diusulkan, itu nanti ya. Golkar juga punya banyak kader internal yang mumpuni," katanya.

Lebih dari, Sarmuji mengatakan bahwa sebenarnya partai Golkar sudah memberikan penawaran pada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk menjadi cawapres mendampingi Airlangga di Pilpres. Apalagi, kata Sarmuji, level Khofifah sudah selayaknya masuk panggung nasional.

"Jelas Golkar Jatim kalau Ibu Khofifah mau jadi wakilnya Pak Airlangga monggo kami akan usulkan. Kalau Pilgub Jatim itu bicaranya setelah Pileg 2024 saja," imbuhnya.

Ada sejumlah nama yang dispekulasikan akan diusulkan Golkar untuk diusulkan sebagai Cagub atau Cawagub di Pilgub Jatim. Di antaranya Sarmuji sendiri yang saat ini menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR RI sekaligus Ketua Golkar Jatim. Kemudian Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, Anggota DPR RI M Misbakhun, Ridwan Hisjam, hingga Menantu Pakde Karwo yang baru saja bergabung dengan Golkar yakni Bayu Airlangga.

Menanggapi nama-nama yang beredar itu, Sarmuji dengan santai menjawab "Kita belum keluarkan nama, kalau isu dan spekulasi yang ada itu kan wajar. Tapi belum waktunya mengeluarkan nama-nama untuk calon-calon itu. Kita fokus meningkatkan perolehan kursi Golkar di Pemilu 2024 lalu baru fokus Pilkada 2024," terangnya.

Sementara Ketua DPW PAN Jatim, Ahmad Riski Sadig, mengatakan usulan Khofifah-Emil Jilid II belum dipikirkan oleg PAN. Pihaknya masih menunggu hasil Pileg 2024.

"Kalau soal Jilid II tentunya berdasar undang-undang syarat pencalonan bergantung hasil pemilu 2024. Kalau PAN mengawal sampai akhir itu sudah komitmen sebagai pengusung saat Pilgub Jatim 2018 lalu," ungkap Sadig.

Anggota DPR RI ini menegaskan, dalam Koalisi Indonesia Bersatu, semua partai memiliki semangat kebersamaan. Kalau Demokrat mau gabung, lanjut Sadig harus mengutamakan kebersamaan.

"Tapi kalo terkait mau gabung KIB jangan pakai syarat-syarat ya. Kan KIB dibangun dalam kebersamaan bukan persyaratan," tegasnya.

Sementara Wakil Ketua DPW PPP Jatim, Mujahid Ansori, menyebut PPP masih akan menunggu hasil Pileg 2024. Tidak menutup kemungkinan PPP menyodorkan calon dari internal.

"Kuncinya di Pileg, dilihat dulu nanti kursi PPP, kalau lebih banyak (dari Demokrat) bisa jadi kita usul kader internal," kata Mujahid.

Mujahid menegaskan, PPP akan berkomitmen mendukung Khofifah. Menurutnya, Khofifah mau maju di Pilgub Jatim lagi atau di Pilpres, PPP Jatim akan mendukung penuh.

"Kalau dengan Bu Khofifah yang notabene adalah kader asli yang dilahirkan PPP, saya kira sudah selesai. Bu Khofifah mau ke Pilpres, kita usulkan, mau maju lagi di Pilgub Jatim ya kita dukung," kata Mujahid.

"Saya kira, kalau partai di KIB semua senafas ya untuk Bu Khofifah, kalau beliau maju di Pilgub Jatim, rasa-rasanya KIB siap mendukung. Tapi kalau wakilnya ya tunggu dulu," tandasnya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.