21 April 2025

Get In Touch

ABK Gelar Pameran Tunggal di DPRD Kota Malang, Berharap Lebih Diperhatikan

Contoh karya senin topeng Malangan hasil karya ABK.
Contoh karya senin topeng Malangan hasil karya ABK.

MALANG (Lenteratoday) – Anak-anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang berasal dari 20 Sekolah Luar Biasa (SLB) se Malang Raya menggelar Pameran Tunggal bertajuk “Bingkai Keberagaman Topeng Malang dari Sudut Bisnis Lestari,” di Lobby DPRD kota Malang, Senin (22/8/2022).

Djoko Rendy, pengelola Tithiek Tenger yang juga menjadi pendamping ABK dalam membuat karya-karya seninya, menuturkan awal mula munculnya gelaran UKM dalam bidang seni yang melibatkan ABK tersebut.

“Awalnya hanya sebatas pesan moral dari sebuah pameran yang menunjukkan bahwa karya-karya ABK ini layak untuk mendapat perhatian yang sama dengan karya pada umumnya,” tegas Djoko Rendy.

Dia menambahkan, setelah adanya pameran tersebut, pesan moralnya tertangkap oleh ketua DPRD. Selanjutnya ketua DPRD memberikan tempat yang dijadikan showroom untuk memajang, memamerkan, dan menjual barang-barang hasil karya ABK.

Selanjutnya, disinggung terkait dengan pemasaran, Djoko kembali menuturkan bahwa sampai hari ini proses distribusi masih dalam tahap penyebaran informasi dari satu orang ke orang lain. Djoko juga berharap agar nantinya penyandang disabilitas dapat mempunyai semacam market besar yang di dalamnya menampung semua hasil karya ABK.

“Ke depan harapannya pembeli yang membeli produk bukan karena rasa iba, namun karena memang kebutuhan. Sehingga betul-betul nanti selepas mereka lulus dari sekolah, bisa memberdayakan diri dengan menjual karyanya sendiri. Jadi ABK tidak lagi dipandang sebelah mata,” ungkap Djoko.

Sementara itu, ketua panitia penyelenggara Pameran Tunggal tersebut, Maria Carmela menuturkan bahwa dalam gelaran acara ke 3, DPRD kota Malang mulai melirik dan menyediakan fasilitas berupa tempat showroom.

Maria selanjutnya mengajukan kegiatan tersebut ke Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY, yang kemudian mendapat respon baik dan support dari BPNB.

“Awalnya ini merupakan kegiatan seni dari komunitas Replika Topeng Malangan, yang beberapa tahun belakangan ini lebih banyak berhubungan dengan ABK Malang Raya. Saya melihat kok kurang ramai, padahal terdapat 28 lembaga ABK Malang Raya yang tergabung disini. Akhirnya saya mengajukan ke Balai Pelestarian Nilai Budaya DIY yang menaungi 3 provinsi, Jatim, Jateng, dan DIY sendiri, dan kemudian lolos. Memang saya yang mengajukan, tapi tetap ABK yang beraktivitas,” tuturnya.

Dalam acara pameran tunggal ini menampilkan kesenian seperti tari-tarian tradisional, seni suara, fashion show, dan qiro’atil qur’an. Serta menampilkan karya-karya ABK misalnya seperti pameran topeng tradisional, sablon, batik, produk kemasan, dan kue kering.

Disisi lain, Maria juga menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat melirik setidaknya dari 40% pembelanjaan mereka ke UKM serta juga dapat bersama-sama memajukan UKM ABK ini. Maria kemudian menuturkan perbedaan pelaku UKM ABK yakni mereka dapat memproduksi namun tidak dapat memasarkan produk seperti pada paltform digital misalnya.

“Setelah pameran tunggal ini, semoga kedepannya akan terbentuk tim pentahelix yang terdiri dari UKM Indonesia (Jakarta) kemudian tim Lunas (Jakarta), dari pemerintah, dan dari pendamping ABK Malang Raya yang semuanya akan bekerja sama dalam memajukan dismart sebagai showroom karya-karya ABK serta memajukan ABK sebagai bagian dari pelaku UMKM di Malang Raya yang mempunyai legalitas dan kualitas,” cetusnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.